Pemerintah Dorong Optimalisasi Kredit Sektor Pertanian

108
OPTIMALISASI KREDIT PERTANIAN - Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mendorong optimalisasi pemanfaatan kredit bagi sektor pertanian saat Rapat Koordinasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) BPD Bali di Sanur (16/3).

Denpasar (bisnisbali.com) Sektor pertanian 14 persen menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)  dan angka yang cukup besar bagi perekonomian di Bali. Namun, kredit yang tersalurkan untuk sektor pertanian baru mencapai 10 persen. Artinya, petani di daerah ini masih banyak yang belum memperoleh akses permodalan dari sekian banyak program kredit yang diluncurkan lembaga perbankan.

Terkait hal itu Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang juga selaku Koordinator Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di sela-sela Rapat Koordinasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) BPD Bali di Sanur Sabtu (16/3) mendorong optimalisasi pemanfaatan kredit bagi sektor pertanian.

Sekda Provinsi Bali ini meminta kepada Sekda se-Kabuptaen/Kota, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi, Kabupaten/Kota, Kadis Koperasi dan terkait agar menginformasikan kepada kelompok usaha tani agar petani mengetahui keberadaan dari fasilitas kredit murah maupun permodalan yang ditawarkan perbankan.

“Para petani harus diberitahu dan diberikan penjelasan terkait keberadaan kredit dari perbankan tersebut. Termasuk, bagaimana cara mengaksesnya. Kami meminta bantuan kepada teman-teman Dinas Pertanian atau Koperasi untuk memfasilitasinya sehingga sampai kepada petani,” katanya.

“Tidak cukup diinformasikan namun juga dibantu difasilitasi dihubungkan ke banknya. Kadis Pertanian agar bisa mengkoordinir pertemuan dengan petani bisa melalui pekaseh atau kelompok usaha, dan Bank BPD Bali hadir memberikan penjelasannya,” ujarnya.

Ia menilai petani belum cukup literasi, sehingga pemerintah daerah untuk membantu mereka agar dapat memanfaatkan akses keuangan dari lembaga keuangan. Sebab, pemerintah telah membuka akses lebih lebar permodalan kepada petani melalui kredit usaha rakyat (KUR) BPD Bali dan kini ada kredit usaha alat mesin pertanian (alsintan) untuk memperkuat sektor pertanian. Bahkan BPD Bali berhasil menjadi terbaik kedua dalam penyaluran KUR.

Selain itu, ada pula kredit usaha tani yang murni luncuran BPD Bali yaitu Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas Pertanian (KPSP). “Berikutnya yang paling baru, mendukung program Kementerian Pertanian RI BPD Bali baru me-launching menyalurkan kredit usaha alsintan,” imbuhnya.

Terkait dengan banyaknya akses permodalan yang dibuka bagi pelaku UMKM dan petani, Dewa Indra menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada lembaga terkait seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan BPD Bali. Namun demikian, ia berkeyakinan banyaknya layanan kredit yang ditawarkan oleh lembaga keuangan belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani. Padahal idealnya, banyaknya akses perbankan yang dibuka, akan makin memudahkan petani dalam mendapat permodalan yang mendukung usaha mereka. *dik