LPD Bualu Serahkan Dana Pembangunan Rp1 M

282
DANA PEMBANGUNAN - Kepala LPD Desa Adat Bualu I Made Astika, S.E. (kiri) menyerahkan dana pembangunan kepada Bendesa Adat Bualu Ir. I Wayan Wita.

Mangupura (Bisnis Bali) – Dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang digelar LPD Desa Adat Bualu, Kuta Selatan, Badung,  pada 2 Februari lalu melaporkan laba yang mampu diperoleh yaitu Rp5,1 miliar. Dengan demikian dana pembangunan yang mampu diserahkan kepada desa adat mencapai Rp1 miliar lebih.

Penyerahan dana pembangunan dilakukan langsung kepada bendesa adat pada acara LPJ yang diselenggarakan di ruang rapat Loka Amerta Sabha, LPD Desa Adat Bualu. LPJ disaksikan oleh perwakilan masyarakat, praujuru desa, sekaa teruna, pemangku dan unsure desat adat lainnya.

Kepala LPD Desa Adat Bualu, I Made Astika saat ditemui di ruangannya, Kamis (7/2) mengatakan, LPD Desa Adat Bualu juga menyerahkan sejumlah dana kepada masing-masing banjar adat dan sekaa teruna yang ada di Desa Adat Bualu. Adapun masing-masing banjar diberikan sebesar Rp20 juta dan Rp6 juta kepada masing-masing sekeha teruna.

Di Desa Adat Bualu ada 8 banjar dan 8 sekeha teruna, sehingga total dana yang dibagikan sebanyak Rp208 juta. “Dana yang kami bagikan tersebut merupakan dana sosial tahun 2017 yang masih tersisa, dan kami bagi habis tahun ini,” jelasnya.

Di samping menyerahkan dana kepada masing-masing banjar dan sekeha teruna, LPD Bulau juga menyerahkan dana punia kepada para pemangku dan ceraki (serati)  di wilayah Desa Adat Bualu. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat yang menjadi fungsi dan tujuan LPD dalam menopang perekonomian dan menyejahterakan masyarakat.

Demikian Made Astika menjelaskan, hingga akhir tahun 2018 aset LPD Bualu telah mencapai Rp393 miliar, naik 7,95 persen dari tahun 2017 yang tercatat hanya Rp364 miliar. Jumlah DPK yang mampu dihimpun yaitu mencapai Rp237 miliar berupa tabungan dan Rp97 miliar berupa deposito. Sedangkan kredit yang mampu disalurkan yaitu mencapai Rp263 miliar,naik 7,60 persen dari tahun 2017 hanya Rp244 miliar. (wid)