Senin, Mei 20, 2024
BerandaBaliLonjakan Inflasi di Tabanan Berlanjut ''Year on Year’’ Capai 3,95 Persen pada...

Lonjakan Inflasi di Tabanan Berlanjut ”Year on Year’’ Capai 3,95 Persen pada Maret  

Lonjakan inflasi di Kabupaten Tabanan berlanjut atau naik.

Tabanan (bisnisbali.com)–Lonjakan inflasi di Kabupaten Tabanan berlanjut atau naik. Setelah posisi inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) menyentuh 3,87 persen pada Februari lalu, daerah lumbung pangan Bali ini mencatat lonjakan inflasi 3,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,21 pada Maret 2024.

Kepala BPS Kabupaten Tabanan Komang Bagus Pawastra, S.E., M.T., M.A., Senin (1/4), mengungkapkan pada Maret lalu perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Tabanan terjadi inflasi year on year sebesar 3,95 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 105,06 pada Maret 2023 menjadi 109,21 pada Maret 2024. Sementara tingkat inflasi bulanan (month to month (mtm) sebesar 0,91 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) 1,52 persen. “Pada Maret 204 Tabanan masih mengalami inflasi. Bahkan, kondisinya naik dibandingkan bulan sebelumnya,” tuturnya.

Capaian inflasi secara year to year di Kabupaten Tabanan pada Maret lalu sekaligus menempatkan daerah lumbung pangan Bali ini sebagai daerah dengan capaian inflasi tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya yang menjadi daerah pengamatan BPS Provinsi Bali. ”Inflasi Maret secara year on year sama-sama tinggi. Hanya, Tabanan tertinggi, sedangkan Badung 3,92 persen, Singaraja 3,71 persen dan Denpasar 3,43 persen,” bebernya.

Pawastra menerangkan, inflasi year on year di Tabanan terjadi karena naiknya harga komoditas yang ditunjukkan oleh meningkatnya indeks kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 7,86 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 6,58 persen, sedangkan kelompok kesehatan 2,57 persen.

Selanjutnya kelompok transportasi sebesar 1,49 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 4,98 persen, kelompok pendidikan 0,59 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 3,71 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,27 persen.

Pada periode yang sama, BPS mencatat tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks. Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,74 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 2,01 persen serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,37 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi year on year pada Maret 2024 antara lain beras, tomat, bawang putih dan daging ayam ras,” pungkas Pawastra. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer