Evolusi Baru Sektor UMKM Perluas Pemasaran Produk

596
EVOLUSI UMKM - Tumbuhnya wirasusaha muda bertujuan terjadi evolusi terhadap sektor UMKM, dalam memperluas pemasaran di tengah persaingan pasar global.

Denpasar (bisnisbali.com) Tumbuhnya wirasusaha muda bertujuan terjadi evolusi terhadap sektor UMKM. Terutama mampu memperluas pemasaran di tengah persaingan pasar global saat ini. Untuk itu, perguruan tinggi saat ini diharapkan mampu mencetak wirausaha dengan inkubator yang dimiliki.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UMKM RI Tenten Masduki di Denpasar, belum lama ini. Evolusi baru produk UMKM menurutnya sangat penting. Evolusi baru yang dimaksud ialah mampu melahirkan produk-produk baru yang lebih berkualitas dengan sentuhan inovasi teknologi. Hal tersebut agar produk UMKM memiliki daya saing global, sehingga tidak hanya terbatas pada konsumsi rumah tangga, zegmet pasar kecil dan terbatas.

Tumbuhnya wirasusaha muda ini dimaksudkan agar dapat merangkul atau berkolaborasi dengan UMKM yang ada, bukan sebagai pesaing. Semisal generasi muda mampu menyediakan platform yang menampung penjualan produk UMKM atau hal semacamnya.

“Karena ini sudah masuk era digital dan teknologi digital ini memiliki kekuatan sekaligus ancaman. Kalau kita bisa menguasai teknologi ini, kita akan bisa melakukan penetrasi pasar global. Seperti halnya google, youtube dan sebagainya,” jelas Tenten

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam hal ini untuk mencetak pelaku wirausaha muda. Perguruam tinggi dengan inkubatornya diharapkan mampu menjadi pabrik UMKM. Dalam artian mampu melahirkan pelaku UMKM baru. Dengan itu mahasiswa bisa kuliah sembari belajar berbisnis dan ketika lulus sudah memiliki bisnis.

Di banyak negara, kata Tenten evolusi UMKMnya memang tidak lepas dari peran perguruan tinggi. Bagaimana perguruan tinggi melahirkan pelaku usaha. Hal tersebut yang akan dilakukan di Indonesia.

Sementara itu, kolaborasi program Entrepreneur Hub dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama berbagai peguruan tinggi di Indonesia bertujuan menjadikan kampus sebagai pabrik wirausaha. Hal ini dikatakan Teten Masduki sebagai salah satu upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diprediksi akan menjadi negara maju.

“Untuk menjadi negara maju, minimal harus punya entrepreneur 4 persen. Negara maju rata-rata 12 persen sementara kita baru mencapai 3,47 persen. Maka kami merancang program dengan perguruan tinggi agar kampus bisa menjadi pabrik entrepreneur. Salah satunya di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). Jadi nanti terkoneksi dengan enabler, pembiayaan dan sebagainya yang membuat mahasiswa kalau mau punya bisnis, asal ide bagus, dia akan mudah menjadi wirausaha,” kata Teten Masduki dalam acara Entrepreneur Hub bertajuk Wirausaha Mudah di Undiknas University, Bali, beberapa waktu lalu.

Saat ini para mahasiswa dapat memilih untuk menjadi wirausaha dengan mudah. Selama memiliki rencana bisnis, kampus akan membimbing mahasiswa tersebut untuk mengembangkan bisnisnya sehingga ketika lulus, mahasiswa akan siap menjadi seorang pebisnis andal.

“Selama 4 tahun di kampus, mahasiswa akan dibimbing dan akan kita bangun inkubasinya sehingga ketika lulus menjadi pebisnis. Di Korea Selatan dan Jepang begitu sistemnya. Jadi anak muda yang penting punya bisnis. Tapi harus berbasis inovasi dan teknologi,” ucap Teten.

Perkembangan teknologi yang masif menjadi keuntungan bagi para mahasiswa. Namun, hal ini juga akan menjadi tantangan jika tidak dapat dikelola dengan baik.

Teten berharap para mahasiswa dapat mengembangkan ide bisnis yang berbasis inovasi dan teknologi. Dia juga menegaskan program Entrepreneur Hub telah berhasil menghadirkan 500 startup yang digagas oleh para anak muda.

“Sudah ada 500 startup dari anak muda yang terhubung lewat Entrepreneur Hub ini. KIta pernah bawa ke Korea Selatan, Jepang, dan Australia banyak investor yang berminat. Jadi ayo buat bisnis dan kita hubungkan dengan investor. Kami juga telah bekerja sama dengan Kementerian yang membidangi UKM di Korea Selatan untuk mempermudah calon wirausaha Indonesia,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Rektor Undiknas Prof. Nyoman Sri Subawa menegaskan, pengembangan mahasiswa sebagai entrepreneur selaras dengan upaya untuk membangun dan mengembangkan UMKM melalui penciptaan wirausaha berbasis inovasi dan teknologi di Indonesia.

“Kegiatan ini sangat tepat dan Undiknas menyediakan diri sebagai tempat literasi digital entrepreneur. Sebanyak 500 mahasiswa hadir di sini, maka menjadi potensial untuk menumbuhkan entrepreneur,” ujarnya. *wid