Bibit Kedondong Pilih yang Bebas Hama

651

MENANAM kedondong dapat melalui biji (generatif) maupun melalui stek, cangkok, dan sambung pucuk (vegetatif). Namun bila ingin cepat berbuah, sebaiknya menggunakan bibit kedondong melalui stek, cangkok atau sambung pucuk karena lebih identik dengan tanaman induk.

I Wayan Sujaya, petani dari Bajra, Kabupaten Tabanan mengatakan, memilih bibit adalah kunci dari keberhasilan budi daya kedondong.  “Pilihlah bibit yang sehat atau terbebas dari hama penyakit. Bibit harus memenuhi syarat-syarat pertumbuhan,” terangnya.

Bibit yang baik seharusnya berasal dari tanaman induk yang sehat. Bibit dari pembiakan vegetatif dari bagian tanaman yang sehat dan dewasa. “Bibit dapat disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam agar bibit dapat tahan terhadap keadaan lingkungan,” ungkapnya.

Bibit kedondong yang berasal dari biji, setelah tumbuh dewasa sering kali berbeda dari sifat-sifat induknya. Maka kebanyakan orang menggunakan pembiakan vegetatif untuk memperbanyak tanaman kedondong. Namun bibit dari biji, biasanya digunakan sebagai batang bawah.

Untuk membuatnya, biji dapat disemai terlebih dahulu di tempat persemaian yang biasanya dibuat dengan naungan. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan tanah humus atau tanah dicampur dengan kotoran hewan, setelah tumbuh 4-5 daun dapat dipindahkan ke dalam polybag. Pemindahannya dilakukan dengan hati-hati agar akar tanaman tidak rusak. Biji disemai sekitar 2-3 minggu sebelum tanam.

Selama proses penyemaian, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Jika bibit terkena serangan hama, penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan dosis yang rendah. (pur)