Beban Puncak Saat Nataru Diprediksi Capai 952 MW

Konsumsi listrik atau beban puncak di Bali diprediksi meningkat saat libur Hari Raya Natal dan Tahun (Nataru) diprediksi mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan pada momen akhir tahun ini. Diprediksi beban puncak teringgi akan mencapai 952 mega watt (MW) saat libur Nataru nanti.

102

Denpasar (bisnisbali.com) – Konsumsi listrik atau beban puncak di Bali diprediksi meningkat saat libur Hari Raya Natal dan Tahun (Nataru) diprediksi mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan pada momen akhir tahun ini. Diprediksi beban puncak teringgi akan mencapai 952 mega watt (MW) saat libur Nataru nanti.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Wayan Udayana, saat Apel Siaga Nataru, Selasa (20/12), mengatakan, beban puncak tertinggi saat ini telah mencapai 912 MW yang terjadi pada 12 Desember lalu. Saat libur Nataru nanti, dikatakannya kunjungan wisatawan ke Bali akan meningkat, sehingga memberi pengaruh terhadap konsumsi listrik. “Kita harapkan konsumsi listrik di Bali bisa pulih kembali seperti sebelum Covid-19,” ujarnya.

Jika dibandingkan dengan libur Nataru tahun sebelumnya (2021) beban puncak tertinggi hanya 749,4 MW yang terjadi  saat Natal (25 Desember 2021) pada malam hari tepatnya pukul 19.30 Wita. Udayana berharap, kenaikan konsumsi listrik saat ini bisa dijadikan paramater membaiknya pariwisata dan perekonomian Bali.

Disinggung soal keandalan, Udayana menjelaskan, saat ini daya mampu kelistrikan di Bali mencapai 1.300 MW. Ada cadangan sekitar 400 MW dari beban puncak tertinggi yang pernah terjadi.

Demikian dikatakannya, secara sistem baik transmisi, distribusi serta GI, Bali aman. Untuk Nataru ini pihaknya juga melakukan pengamanan untuk semua pelayanan dari hulu ke hillir. Mulai pembangkit, operator sistem, distribusi sampai ke ritel termasuk juga personil. Menurutnya, ada kurang lebih 300 orang personil yang disiagakan untuk menjaga keandalan saat libur Nataru. “Setelah (melandai) Covid-19 kita mendengar acara lebih riil, lepas dan lebih banyak orang datang ke Bali, termasuk merayakan Nataru. Dan kita juga harus sigap dengan tamu yang datang,” imbuhnya. *wid