Tabanan (Bisnis Bali) – Selama ini usaha, peminat usaha telur asin mungkin tidak banyak. Selain pengerjaannya yang ribet terutama dalam penggunaan media tanah liat, keuntungan dari industri yang kebanyakan produksi rumahan ini juga tidak begitu banyak. Namun ternyata saat dilakukan serius, usaha tersebut mampu memberikan peluang yang cukup menjanjikan sebagai penghasilan tambahan.
Salah seorang generasi muda yang menekuni usaha telur asin, Ida Bagus Indra Jaya Abadi (27) saat ditemui di kediamannya, di Tabanan, Selasa (19/6) kemarin, mengaku saat ini telur asin yang diproduksinya cukup banyak peminat. Pria yang sudah 3 tahun bergelut dalam usaha telur asin tersebut mengaku, awal memulai usaha telur asinnya hanya laku terjual 5-7 krat per hari. Namun setelah berjalan 3 tahun, ia bisa menjual minimal 10 krat per hari atau 300 butir telur. Dengan menjual 10 krat per hari, ia bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp 5 juta sampai Rp 7 juta per bulan. “Sekarang nitip di warung itu dalam sehari pasti habis,” ungkapnya.
Pesanannya pun kini tidak hanya datang dari teman-teman, melalui mulut ke mulut, langganan kantor-kantor dinas, kini ia juga telah memiliki langganan di warung-warung. “Sekarang target kita bisa masuk ke pasar modern karena pasar tradisional sudah kita jajaki,” ungkapnya. (wid)
