UMKM dan Ekonomi Kreatif Lokal Siap Naik Kelas

205

Denpasar (Bisnis Bali) – Makerfest bertujuan untuk mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai kreator lokal agar berkembang dan makin naik kelas. Kegiatan tersebut juga diharapkan sebagai panggung online dan panggung offline bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif

“Kami hadir di 8 kota di Indonesia untuk mengedukasi kreator lokal menjadi brand nasional,” kata Chairman Makerfes 2018 William Tanuwijaya di Renon, Sabtu (3/11).

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, 50 persen jumlah ekspor dari Bali adalah hasil dari ekonomi kreatif yang banyak pula dihasilkan oleh para UMKM. Hal ini memperlihatkan pertumbuhan UMKM di Bali juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi membantu pencapaian ekonomi di daerah yang diproduksi meningkat hingga 6,4 persen.

Ia mengatakan, pelaksanaan di kota Denpasar diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi mengingat pemenang lokal akan mendapatkan modal usaha Rp 1 miliar serta pendampingan komprehensif dalam pengembangan bisnis hingga kesempatan bekerja sama dengan influencer ternama.

Diterangkan, makerfest sebuah plafon independen yang memiliki misi untuk mencari mengedukasi dan menginspirasi kreator Indonesia. Dari 190 kreator ada 30 kreator lokal yang lolas dari Denpasar dan sekitarnya sehingga mendapatkan kesempatan untuk memamerkan dan mempresentasikan beragam ide uniknya kepada masyarakat.

“Kami berharap ajang ini mampu berkontribusi terhadap penciptaan ekosistem bisnis yang lebih kondusif sehingga makin banyak usaha kecil yang tumbuh menjadi industri, lalu industri menjadi brand brand masa depan Indonesia yang mendunia,” jelasnya.

Menurutnya kota Denpasar dipilih sebagai salah satu lokasi pelaksanaan karena peran strategis ekonomi kreatif yang dimiliki. Bali yang terkenal dengan sektor pariwisata memiliki kreator lokal yang potensial dan berhasil menggabungkan potensi alam, ide kreatif dan banyak budaya lokal menjadi sebuah produk ekonomi kreatif yang menunjang pariwisata.

Ia pun memaparkan sejak 2014 sampai 2018, Tokopedia sebagai perusahaan teknologi dengan marketplace terdepan di Indonesia mencatat adanya peningkatan persentase jumlah penjual dari Denpasar hingga 1,5 kali. Peningkatan tersebut juga diikuti dengan jumlah pembeli asal Denpasar yang terus meningkat. (dik)