Selasa, November 19, 2024
BerandaBaliTernak Sapi Diberi Vitamin dan Obat Cacing

Ternak Sapi Diberi Vitamin dan Obat Cacing

Ternak sapi milik Kelompok UPPKS Amerta Sari II Kesiut Tengah Kelod, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, digelontor bantuan vitamin dan obat cacing.

Tabanan (bisnisbali.com)- Ternak sapi milik Kelompok UPPKS Amerta Sari II Kesiut Tengah Kelod, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, digelontor bantuan vitamin dan obat cacing. Selain itu, areal kandang disemprot disinfektan sebagai upaya mencegah wabah PMK yang sudah menyebar di sejumlah kabupaten di Bali saat ini.

Pelayanan kesehatan hewan di Kelompok UPPKS Amerta Sari II Kesiut Tengah Kelod dilakukan jajaran Polres Tabanan dipimpin Wakapolres Kompol Doddy Monza, S.I.K., M.Si., M.I.K., Senin (4/7). Turut mendampingi OPD terkait, Puskeswan dan Yayasan Bakti Ring Pertiwi.

Seizin Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, S.I.K., M.H., Wakapolres Tabanan mengungkapkan wabah PMK sudah menyebar di beberapa lokasi di Indonesia. Khusus di wilayah Bali, daerah yang terdampak  adalah Kabupaten Gianyar, Karangasem, Buleleng dan Bangli.

Sehubungan dengan itu, pihaknya mengimbau para peternak agar menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak terdampak penyakit PMK. “Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan yang membidangi peternakan dan Puskeswan sudah memberikan obat cacing dan vitamin, membersihkan hewan ternak serta menyemprotkan disinfektan di areal kandang,” jelas Wakapolres Tabanan.

Hal senada disampaikan Drh. Luh Gede Sugihartini, dokter hewan yang menangani kelompok ternak tersebut. Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan dan ternak sangatlah penting setelah pemberian pakan ternak yang bio higienis. Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan karena erat kaitannya. “Sangat penting karena terkait dengan kesehatan ternak dan peternak. Selain itu, pentingnya pemberian vitamin pada ternak,” ujarnya.

Ketua Kelompok UPPKS Amerta Sari II Kesiut Tengah Kelod, I Ketut Rusna, menyampaikan terima kasih kepada Wakapolres Tabanan dan rombongan serta Dinas Pertanian yang membidangi peternakan atas imbauan dan penjelasan tentang kewaspadaan terhadap PMK yang menyerang hewan/ternak sapi.

Di kelompoknya terdapat 35 ekor sapi. Luas areal ternak 8 are dengan jangka waktu 10 tahun. Kotoran hewan diambil oleh Agung Wijana dari perusahan UD Timan Agung untuk pupuk organik. Pengambilan kotoran tidak ditentukan waktunya tergantung kebutuhan perusahaan dengan estimasi harga Rp2.000 per kantong karung.

“Kami akan laksanakan apa yang menjadi arahan kepolisian dan bidang peternakan untuk menjaga ternak dan kandang dalam keadaan bersih. Mohon bimbingan selalu karena kami semua masih awam dalam hal ini,” sebut Ketut Rusna. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer