Senin, Desember 11, 2023
BerandaBaliPMK Bedah Buku Mengenang Raja Gianyar, Ide Anak Agung Gede Agung Sebagai...

PMK Bedah Buku Mengenang Raja Gianyar, Ide Anak Agung Gede Agung Sebagai Pahlawan Nasional

 

Gianyar (Bisnis Bali.com) –
Manggala Utama Pratisentana Ida Bhatara Manggis Kuning (PMK), Anak Agung Gde Mayun, SH sekaligus Ketua Panitia bedah buku Mengenang Raja Gianyar, Bali Ide Anak Agung Gede Agung saat acara bedah buku di Puri Loji Puri Agung Gianyar, Sabtu (18/11) mengatakan Manggala PMK menginiasi pelaksanaan bedah buku yang merupakan karya Ida Bagus Putu Rai Djendra.
Agung Mayun mengungkapkan Ide Anak Agung Gde Agung ini merupakan keturunan Ida Bhatara Manggis Kuning. “Kami sebagai keturunan pertisentani Ida bhatara manggis kuning merasa perlu mengenang jasa Ida anak agung Gde agung baik sebagai raja Gianyar maupun sebagai pahlawan nasional,” ucapnya.
Tujuan bedah buku sebagai edukasi keluarga dalam PMK dan masyarakat atas jasa Ide Anak Agung Gde Agung yang tertera dalam buku, dan tertera dalam literatur yang lain.
Karena Ide Anak Agung Gde Agung sebagai pahlawan nasional, banyak tulisan dan kajian akademis para peneliti. Dalam perayaan hari pahlawan, PMK membuat kegiatan bedah buku untuk mengenang meneladani jasa Ide Anak Agung Gde Agung yang ditorehkan dalam sejarah Gianyar maupun sejarah nasional.
Ini terutama sejarah Ide Anak Agung Gde Agung dalam perjuangan diplomasi. Perjuangan dalam diplomasi Ide Anak Agung Gde Agung sampai terbentuknya konferensi meja bundar menjadi media penyerahan kedaulatan Indonesia NKRI dari pemerintah Belanda kepada pejuang pejuang di Indonesia. “Ini yang penting bagi kami
teladani, kita gelorakan mencintai daerahnya, mencintai bangsa ini, menghargai jasa pahlawan, jas merah jangan dilupakan,” ucap Anak Agung Gde Mayun
Penulis buku Mengenang Raja Gianyar, Bali Ide Anak Agung Gede Agung, Ida Bagus Putu Rai Djendra memiliki pengalaman bertugas di luar negeri sebagai Counsellor KBRI Brasilia DF, KJRI Hongkong, KBRI Welington New Zealand dan di KBRI Tokyo.
Dalam buku yang ditulis Rai Djendra menyebutkan Ide Anak Agung Gde Agung, putra daerah kelahiran Gianyar, Bali pada 24 Juli 1921 adalah Pahlawan nasional kebanggaan masyarakat Bali dan Indonesia.
Atas jasa-jasanya kepada bangsa dan negara, beliau menerima Anugrah Bintang Mahaputera Adi Pradana pada Agustus 1995 dari Presiden Soeharto. Gelar Pahlawan Nasional diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2007.
Penulis menampilkan secara singkat Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional, Ide Anak Agung Gde Agung. Sesuai fakta dokumen sejarah, Ide Anak Agung Gde Agung melakukan perjuangan dari sejak Pra Proklamasi Kemerdekaan sampai pengembalian kedaulatandan mempertahankan Irian Barat tetap menjadi bagian Republik Indonesia.
Penulis menekankan nama Van Roijen mengingatkan kita kembali ke sejarah perjuangan diplomasi yang sangat gigih dilakukan para pejuang diplomasi RI terhadap Pemerintah Kolonial Belanda. Salah satunya adalah tercapainya kesepakatan penting dalam perundingan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda pada 6 Mei 1949 , yang terkenal sebagai” Pernyataan Roem -Van Roijen ” (Menlu Moh Roem-Menlu Van Roijen). Ada tiga prinsip kesepakatan yang sesuai dengan pendirian Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta dan sesuai dengan instruksi Dewan Keamanan PBB tanggal 23 Maret 1949 sebagai berikutb1. Mengeluarkan perintah utk menghentikan perang gerilya, 2. Kerjasama utk pemulihan perdamaian serta memelihara ketertiban hukum, 3. Ikut serta dalam Konperensi Meja Bundar di Den Haag agar penyerahan tidak bersyarat kedaulatan yang nyata dan lengkap kepada Republik Indonesia Serikat disegerakan.
Konferensi Meja Bundar (KMB) dilaksanakan mulai bulan Agustus 1949 di Den Haag, Belanda , yang pada akhirnya memaksa pihak Kerajaan Belanda untuk mengakui dan menyerahkan kembali kedaulatan kepada Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949. Sesuai fakta sejarah (bisa disaksikan dalam video film dokumenter terlampir) upacara penyerahan kedaulatan ditandai
dengan penurunan Bendera Merah Putih Biru, yang dipimpin oleh Wakil Mahkota Tinggi Kerajaan Belanda, Mr Lovink dan dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih yang dipimpin oleh Wakil Pemerintah Indonesia, Ide Anak Agung Gde Agung, pada tanggal 27 Desember 1949.
Berikutnya Kedatangan Presiden Soekarno di Jakarta dari Yogyakarta, disambut oleh ratusan ribu masa rakyat yg sudah menunggu dilapangan Ikada Gambir (Lapangan Monassekarang). Presiden Soekarno dengan didampingi Ide Anak Agung Gde Agung (yang berdiri di sebelah kanan Bung Karno) di depan Istana Merdeka, memberikan Pidato bersejarah yang menggelegar menandai kegembiraan luar biasa atas kembalinya kedaulatan Republik Indonesia.
Dan untuk mengingatkan kembali ingatan sejarah perjuangan Indonesia, bahwa sesuai keputusan Konferensi Denpasar, Tahun 1946, Ide Anak Agung Gde Agung bertugas di Makasar sebagai Menteri Dalam Negeri sampai menjadi Perdana Menteri NIT. Penugasan Ide Anak Agung Gde Agung ini sesuai kehendak Presiden Soekarno, yang mengharapkan akan mampu menggalang dukungan Kekuatan dari para raja serta penguasa di wilayah Indonesia Timur, dan dari wilayah-wilayah yang tergabung dalam Badan Musyawarah Federal (BFO) lainnya seperti Kalimantan dan lain-lain. *Kup

Manggala PMK melaksanakan bedah buku Mengenang Raja Gianyar, Bali Ide Anak Agung Gede Agung karya penulis Ida Bagus Putu Rai Djendra, bertempat di Puri Loji Puri Agung Gianyar, Sabtu (18/11).
Berita Terkait

Berita Populer