Denpasar (Bisnis Bali) – Di tengah peluang meningkatnya imbal hasil yang didapat dari momen pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang masih berlangsung, kondisi tersebut belum maksimal dimanfaatkan pelaku usaha dalam menggenjot ekspor saat ini. Terbukti, Juni 2018 nilai ekspor barang Provinsi Bali justru turun 32,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya di tahun yang sama.
Kabid Statistik Distribusi BPS Bali, I Nyoman Subadri, di Denpasar, Kamis (9/8) mengungkapkan, ekspor Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia tercatat mencapai 33.355.659 dolar AS pada Juni 2018. Akuinya, angka tersebut mengalami penurunan 32,61 persen dibandingkan nilai ekspor Mei 2018 (m-to-m) yang mencapai 49.495.524 dolar AS.
“Capaian Juni 2018 juga tercatat mengalami penurunan 15,49 persen dari kondisi bulan yang sama pada 2017 lalu yang tercatat 39.467.843 dolar AS,” tuturnya.
Menurut Subadri, penurunan ekspor baik secara month to month maupun year on year disumbang karena terkait hari raya lebaran yang menyebabkan berkurangnya kegiatan ekspor. Jelasnya, penurunan nilai ekspor dari bulan sebelumnya dominan dipengaruhi oleh menurunnya nilai ekspor tujuan Australia 3.550.211 dolar AS atau turun 66,18 persen.
“Komoditas yang dominan menyebabkan turunnya nilai ekspor ke Australia antara lain produk perhiasan atau permata yang turun hingga 98,25 persen,” ujarnya.
Setelah Australia, lanjutnya negara lain yang juga menunjukan penurunan ekspor yaitu tujuan Amerika Serikat dengan penurunan ekspor tercatat 3.363.036 dolar AS. Adapun produk yang mendominasi penurunan ekspor tujuan negara tersebut antara lain berupa perabot, penerangan rumah 70,41 persen, produk pakaian jadi bukan rajutan 51,95 persen, dan produk kayu, barang dari kayu 50,18 persen.
“Selain kedua negara tersebut, negara yang juga turut andil dalam penurunan ekspor. Yakni, Singapura mencapai 1.099.293 dolar AS pada Juni 2018,” lalu.
Sementara itu, Juni 2018 dilihat dari sisi pangsa ekspor sebagian besar ditujukan ke Amerika Serikat mencapai 33,05 persen. Selain itu paparnya, ekspor juga tertuju ke Singapura 8,80 persen, Jepang 7,29 persen, Hongkong 6,56 persen, Australia 5,44 persen, Thailand 3,31 persen, Inggris 2,97 persen, Jerman 2,69 persen, Taiwan 2,44 persen, Spanyol 2,38 persen, dan sisanya 25,08 persen diekspor ke negara lainnya. (man)