
Denpasar (bisnisbali.com)-Pariwisata Bali memang dipersiapkan lebih serius untuk menjamu wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia. Dewan Pembina DPD Asita Bali, Bagus Sudibya, Jumat (25/10) mengatakan dari penggarapan wisman tersebut Bali masih tepat berkontribusi 40 persen untuk target kunjungan wisman ke Indonesia.
Dilihat dari demografi, pariwisata Bali memang lebih banyak menggarap wisatawan dari berbagai negara. Pariwisata Bali lebih dominan untuk melayani wisman yang berlibur di Indonesia.
Konsul Kehormatan Afrika Selatan untuk Bali ini menjelaskan wisman yang berlibur ke Bali juga tergolong wisatawan berpengalaman. Kebutuhan wisman ini tentunya berbeda dengan kebutuhan wisatawan domestik (wisdom). Wisman yang berlibur ke Bali ini memang lebih banyak terpogram. Ini mulai dari waktu kedatangan, paket wisata yang dipilih termasuk hotel tempat menginap sudah terprogram.
Waktu liburan wisman ini sudah terjadwal dan lama menginap wisman ini sudah terprogram. Tingkat flesibelitas wisman ini rendah sehingga kegiatan berlibur wisman di Bali tidak boleh keluar dari program yang telah mereka tetapkan. Menurut Bagus Sudibya, teknis menggrarap wisman berbeda dengan menggarap wisdom. Pelayanan kepada wisman mesti disesuaikan dengan standart atau sesuai perjanjian.
Dalam rentang puluh tahun, pariwisata Bali sudah berpengalaman menggarap wisman. Pendapat Bali dari sektor pariwisata sangat mengdongkrak penambahan devisa negara.
Bagus Sudibya menambahkan melalui penggarapan sektor pariwisata, Bali bisa membantu pemerintah pusat menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia yang selama ini defisit. Perlambatan ekonomi secara global, Indonesia tidak bisa maksimal mengoptimalkan ekspor, Indonesia sangat strategis menggarap sektor pariwisata guna peningkatan devisa negara. *kup