Singaraja (Bisnis Bali) – Objek wisata swafoto (selfie) di Puncak Wanagiri, Sukasada, Buleleng, kini makin menjamur. Tingginya respons wisatawan terhadap objek wisata buatan tersebut, membuat makin banyak lokasi yang bermunculan.
Kepala Dusun Asah Panji, Ketut Suwena menyampaikan, untuk saat ini terdapat delapan lokasi swafoto yang dibangun di atas lahan konservasi. Guna mencegah makin menjamurnya penggunaan lokasi swafoto, menurutnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) hanya mengizinkan empat lokasi swafoto dari delapan lokasi swafoto yang ada saat ini.
“Empat lokasi ini disesuaikan dengan banyaknya jumlah banjar adat yang ada di Desa Wanagiri. Ke depannya pihak BKSDA juga meminta agar pengelolaan lokasi swafoto dikelola oleh desa adat, sehingga pengelolaan akan lebih tertata dan terpantau, baik dari segi perizinan maupun keamanannya,” katanya, kepada awak media yang datang bersama rombongan Pemprov Bali melalui Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali.
Ia menambahkan, untuk saat ini sudah ada satu lokasi swafoto yang dikelola oleh banjar adat dan sudah dilaporkan kepada BKSDA, yaitu menara bambu hitam. Suwena juga mengatakan untuk saat ini lokasi swafoto yang ada secara rutin dilakukan pemeriksaan terhadap bangunan serta ketersediaan faktor penunjang keselamatan. “Bambu- bambu yang digunakan untuk bangunan kita periksa secara rutin dan dilakukan pemasangan jaring untuk keselamatan pengunjung,” katanya.
Sementara itu, Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Bidang Destinasi Wisata IB Adi Laksana menyampaikan, keberadaan objek wisata swafoto di kawasan puncak Wanagiri sesungguhnya telah memberi warna baru bagi destinasi wisata di Bali.
Terlebih objek wisata tersebut bisa membantu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. (pur)