Denpasar (Bisnis Bali) – Di tengah turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, nilai impor Bali malah mengalami lonjakan hingga 14,36 persen pada April 2018 dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan perdagangan ekspor yang mengalami penurunan pada periode sama.
Kepala BPS Bali, Adi Nugroho di Denpasar, belum lama ini mengungkapkan, April 2018 nilai impor Provinsi Bali tercatat mencapai 14.192.192 dolar AS. Jika dibandingkan dengan Maret 2018 yang tercatat mencapai 12.410.104 dolar AS, katanya, impor April 2018 mengalami lonjakan 14,36 persen. “Capaian April ini juga tercatat mengalami peningkatan 59,83 persen jika dibandingkan dengan April 2017 yang tercatat mencapai 8.879.802 dolar AS,” tuturnya.
Jelas Adi, secara umum peningkatan impor didominasi oleh lonjakan perdagangan dari Tiongkok mencapai 881.786 dolar AS, Singapura mencapai 537.665 dolar AS, dan Jerman mencapai 349.229 dolar AS. Paparnya, peningkatan impor dari Tiongkok didominasi oleh produk lonceng, arloji, dan bagiannya mencapai 511.562 dolar AS. Sementara peningkatan impor dari Singapura didominasi oleh produk bahan bakar mineral 528.660 dolar AS, dan impor dari Jerman didominasi oleh produk perhiasan atau permata 558.631 dolar AS. (man)