Denpasar (Bisnis Bali) Bali sangat kaya dengan varietas buah lokal, namun buah tersebut kebanyakan tergantung musim. Buah lokal saat ini sudah mulai digunakan pelaku pariwisata. Namun sayang, buah yang dibudidayakan di Pulau Dewata tersebut tidak bisa dinikmati sepanjang tahun karena terkendala penyimpanan.
“Varietas buah lokal sangat beragam seperti jambu kristal, durian, mangga, pepaya, manggis dan masih banyak lagi. Memang semua tergantung musim. Jadi bila sektor pariwisata mengharapkan ketersediaan buah sepanjang tahun memang menjadi kendala saat ini,” ungkap Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DistanTP) Provinsi Bali, I Wayan Sunarta.
Ditambahkan, karena buah tergantung pada musim memang agak sulit karena kelemahan para petani dan juga pengepul adalah di sisi pergudangan dan penyimpanan.
Untuk pergudangan khususnya buah lokal memang masih lemah, tidak seperti di luar negeri yang memilik pergudangan bagus. Selain itu, sistem perkebunannya juga luas, sedangkan di Bali usaha tani masih skala kecil. “Buah impor selalu ada bukannya karena berbuah terus, bahkan jarak berbuahnya jauh lebih jarang dibandingkan buah lokal yang kita hasilkan. Hanya untuk buah impor itu pergudangannya yang kuat sehingga bisa disediakan sepanjang musim karena skalanya besar,” katanya.
Menanggapi keluhan pelaku pariwisata terkait ketersediaan buah lokal, menurutnya, buah lokal memang ditawarkan dengan sistem produk khusus, karena tidak selalu ada. Misalnya menawarkan atau mempromosikan kepada wisatawan bisa menikamati manggis dan buah lokal lainnya hanya pada bulan-bulan tertentu atau tidak sepanjang musim. (pur)