BPD Bali Tingkatkan Transformasi Teknologi Digital

Persaingan perbankan tahun ini diprediksi kian ketat. Untuk itu Bank BPD Bali memastikan tahun ini akan terus meningkatkan inovasi berkaitan dengan transformasi teknologi digital.

333

Denpasar (bisnisbali.com) –Persaingan perbankan tahun ini diprediksi kian ketat. Untuk itu Bank BPD Bali memastikan tahun ini akan terus meningkatkan inovasi berkaitan dengan transformasi teknologi digital.

“Ini dalam upaya meningkatkan daya saing bank seingga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Bali, khususnya meningkatkan sektor mikro dan UMKM, termasuk inklusi keuangan,” kata Direktur Operasional Bank BPD Bali, IB. Gede Setia Yasa di Renon, Senin (10/2).

Ia mengatakan pengembangan teknologi digital sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) 2020 yang telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seiring peningkatan Bank BPD Bali menjadi agent of regional development. Untuk mencapai hal tersebut, bank lokal Bali ini melakukan kerja sama dengan pemda sebagai partner strategy bank kepada masyarakat.

“Kami melakukan kolaborasi dengan pemda, LKM, LPD, koperasi berharap startegi bisnis di UMKM melalui KUR bisa terintegarsi dengan layanan digital banking yang dimiliki BPD Bali,” ujarnya.
IB. Setia Yasa mengungkapkan, pengembangan teknologi sebenarnya bukan tahun ini saja dilakukan. Pada 2019, BPD Bali bahkan sudah melakukan inovasi melalui e-link LPD. Oleh karenanya pada 2020, e-link LPD akan terus ditingkatkan sehiingga secara jumlah LPD yang terdaftar akan makin bertambah. komprehensifnya tidak hanya terbatas transfer maupun payment, namun ke depan e-link LPD menjadi solusi atau salah satu tulang punggung integrasi layanan LPD seluruh Bali.

“E-link ke depannya tidak hanya ke pada LPD saja namun juga ke lembaga keuangan mikro seperti koperasi maupun BPR,” terangnya.
Ia pun menyebutkan bank milik krama Bali ini juga sebagai apex BPR. Kerja sama apex BPR dalam bentuk pooling of fund, financial assistance serta technical assistance. Dua sudah jalan pooling of fund dan financial assintance dengan BPR. Pada 2020, imbuhnya, technical assistance akan digarap dengan mengintegrasikan melalui e-link sehingga BPR mendapatkan layanan sesuai apa yang dimiliki BPD Bali.

“Bank BPD Bali bersinergi dengan BPR di daerah ini dalam bentuk kerja sama Apex BPR. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan UMKM,” jelasnya.
Strategi lainnya dalam upaya meningkatan pertumbuhan ekonomi di PUlau Dewata, bank mengembangkan ekonsistem layanan berbasis teknologi. Diakuinya, layanan perbankan jika tidak berbasis teknologi susah untuk mencapai peningkatan CASA (tabungan dan giro). Tabungan terintegrasi yang dikembangkan yaitu basic saving account (BSA).

“BSA akan kami garap kembali seiring dengan launching pasar tradisional berbasis transaksi nontunai. Target dengan Bank Indonesia yaitu setiap pasar di seluruh kabupaten ada e-retribusi berbasis Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS),” ucapnya.
BPD Bali pun akan mencoba mengkolaborasikan setiap bulan, ada satu pasar yang akan terintegrasi e-retribusi pasar dengan pembayaran nontunai berbasis QRIS yaitu seluruh aplikasi pembayaran QR code wajib gunakan standar QRIS mengingat BPD Bali menjadi pilot project untuk transaksi nontunai nasional.
Tidak hanya itu, IB. Setia Yasa menambahkan pengembangan teknologi informasi (IT) ke depannya, bank juga mengarah ke kalangan milenial. Generasi Z ini berhak mendapatkan, menikmati dan merasalan layanan elektronifikasi, sehingga digital banking akan mengalami modernisasi, fitur dikembangkan agar lebih menarik kalangan milenial. *dik