Drh. I Nengah Kepeng, Hindari Sapi Kembung

POPULASI sapi salah satunya banyak terdapat di Kabupaten Karangasem.

352

POPULASI sapi salah satunya banyak terdapat di Kabupaten Karangasem. Tercatat ada lebih dari 30.000 ekor sapi dan merupakan populasi terbanyak kedua di Bali. Namun, para peternak di Karangasem juga menemui hambatan dalam memelihara sapi.

Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, drh. I Nengah Kepeng mengatakan, hambatan itu antara lain krisis pakan pada wilayah kering atau tandus dan saat musim kemarau, krisis air bersih, serta ternak sapi mati akibat kembung perut atau bloat. “Sapi mati karena kembung perut itu sebenarnya bisa dihindari,” ujarnya belum lama ini.

Menurut Kepeng, caranya adalah dengan mengangin-anginkan pakan berupa rerumputan atau daun-daunan segar dari embun. Setelah kering, baru diberikan kepada sapi. Ini lantaran kembung perut disebabkan oleh penumpukan gas seperti gas sianida yang banyak, akibat cepatnya terjadi fermentasi  pada rumen atau lambung sapi.

Penumpukan gas yang tidak bisa dikeluarkan itu, menyebabkan perut sapi menjadi kembung. Akibat dari tekanan gas yang semakin banyak, lambung sapi pun membesar dan menekan jantung serta paru-parunya. Jika tidak ditangani, ternak tidak bisa bernafas dan akhirnya mati. Penanganan cepat bisa dilakukan oleh ahlinya, seperti  dokter hewan.

“Kalau ternak tampak gelisah, suka menendang-nendang  perutnya,  perutnya tampak  kembung dan mengeras, serta ketika dipukul berbunyi  seperti perut kembung dipukul, hendaknya segera ditangani. Ini penting agar ternak tidak mati yang menyebabkan kerugian,’’ jelasnya.

Kepeng menambahkan, sudah ada cukup banyak dokter hewan yang praktik di Karangasem. Di Kecamatan Abang saja, ada empat orang.  Diakui, penyakit bloat pada ternak sapi cukup sering terjadi, yang menyebabkan ternak sapi mati. Terutama pada awal musim hujan, ketika ternak rakus makan hijauan rumput atau daun segar.

‘’Hindari memberikan rerumputan atau daun-daunan yang masih segar dan mengandung titik embun. Bukan hanya rumput segar, pucuk daun gamal yang muda juga bisa menyebabkan bloat, penumpukan gas sianida yang cepat akibat cepatnya terjadi fermentasi di dalam rumen ternak,’’ tandasnya. *bud