Dihantui Perlambatan Ekonomi 2017, PDAM Tabanan Optimis Capai Target Sambungan

505

Tabanan (Bisnis Bali) –  Dihantui perlambatan ekonomi belakangan ini, membuat menurunnya pembangunan di sektor properti,. Kondisi tersebut diyakini tak menganggu target pencapaian sambungan layanan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tabanan. 2017 PDAM Tabanan mematok target 1.300 sambungan.

“Sambungan baru layanan PDAM ini memang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, khususnya di sektor properti. Tahun ini dengan menurunnya tingkat pertumbuhan properti berpengaruh pada jumlah sambungan baru, namun itu kemungkinan tidak akan mengganggu target yang telah ditetapkan pada tahun ini,” tutur Kabag Hubungan Langganan, IB Marjaya Wirata, Senin (31/7).

Paparnya, bercermin dari pengalaman sebelumnya pada era 2013-2014 yang merupakan bangkitnya sektor petumbuhan properti, kondisi tersebut juga berdampak positif pada pertumbuhan jumlah langganan air bersih PDAM Kabupaten Tabanan. Akuinya, saat itu (2013-2014) jumlah sambungan baru bisa mencapai 3.000 atau melebihi dari target sambungan rata-rata per tahun.

Pada 2015 ada terjadi kecenderungan penurunan jumlah sambungan baru, yakni hanya mencapai 1.500 dan itu berlanjut hingga saat ini. Namun, secara keseluruhan jumlah sambungan baru tidak sampai berada di bawah target per tahun.

“Sebab, air bersih ini merupakan kebutuhan yang vital, sehingga katika dilakukan pembangunan baru, maka saat itu juga berpengaruh pada pertumbuhan jumlah sambungan baru,” ujarnya.

Markaya menjelaskan, saat ini dengan kondisi lesunya ekonomi, kondisi tersebut kemungkinan tidak signifikan berpengaruh pada target sambungan. Katanya, pada semester I 2017 jumlah sambungan air bersih PDAM ke konsumen di Kabupaten Tabanan sudah mencapai 774 unit atau total sambungan sudah mencapai 55.523 per Juni 2017.

Selain itu, persentase layanan air bersih oleh PDAM Tabanan sudah mencapai 74 persen dari total jumlah penduduk saat ini. “Saat ini lokasi sambungan air bersih PDAM Tabanan tersebar di daerah Tabanan Kota, Baturiti dan Ketambitan. Rata-rata penggunaan air bersih di kalangan konsumen mencapai 20-21 meter kubik per sambungan dengan asumsi per sambungan setara dengan enam jiwa,” tandasnya.

Sementara itu, terkait pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Tabanan, kata Marjaya, masih dalam kondisi aman untuk lima tahun ke depan. Di sisi lain, akuinya untuk mengamankan hal itu perlu kiranya pemerintah pusat maupun di daerah untuk mencari upaya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, salah satunya dalam bentuk pembuatan bendungan maupun waduk.

“Tugas pokok kami di PDAM hanya sebatas mendistribusikan air bersih ke pada para pelanggan,” kilahnya. (man)