Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaGaya Hidup“Culture Brunch” di Four Star by Trans Hotel Angkat Tema Batik

“Culture Brunch” di Four Star by Trans Hotel Angkat Tema Batik

BISNISBALI.com  – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Four Star by Trans Hotel menggelar “Culture Brunch” Batik Fashion Show. Event tahunan ini merupakan hasil kolaborasi antara Four Star by Trans Hotel dan LV C&C Model Management, di Grand Ballroom pada Minggu (13/10), mulai pukul 12.00 hingga 16.00 Wita.

Dengan menghadirkan sinergi dari desainer-desainer ternama di Bali di antaranya Tjok Abi, Bali Citra Kebaya, DAM Apparel by Danny Soe serta didukung Elea Skin Clinic, Bali Pyro, dan Pie Susu Spesial. Fashion show ini bertujuan untuk mempopulerkan batik sebagai warisan budaya Indonesia melalui seni batik dan mode, serta mendukung para desainer lokal.

Fashion Show yang bertajuk Culture Brunch diselenggarakan dalam rangka mempopulerkan batik sebagai warisan budaya Indonesia melalui seni batik dan mode. Perhelatan ini diharapkan pula dapat mendukung para desainer lokal sekaligus menampilkan fashion show yang dibawakan oleh model-model berbakat dari LV C&C Model Management.

Pada event Culture Brunch kami juga menyelenggarakan perlombaan fashion show untuk anak-anak mulai dari usia 4 hingga 12 tahun yang Ini bertujuan untuk menumbuhkan minat mereka dalam desain busana dan modeling, serta meningkatkan kecintaan anak-anak terhadap batik sebagai warisan budaya.

“Culture Brunch akan menyuguhkan aneka pilihan menu Nusantara kreasi Chef Wayan Muliarta dari Four Star by Trans Hotel, yang kami harapkan para tamu bisa merasakan kombinasi antara keindahan mode dan kekayaan kuliner Indonesia dalam suasana yang elegan. Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan memberikan pengalaman yang berkesan bagi semua yang hadir,” ungkap Hotel Manager di Four Star by Trans Hotel, Allen Stevano didampingi Assistant Marketing Communication Manager, Fitri Listiana, Minggu (13/10).

Menurut Allen Stevano, kegiatan ini merupakan tahun ketiga yang digelar dengan LV C&C Model Management. Tema Culture Brunch ini memiliki arti breakfast dan lunch yang dipadukan dengan fashion show yang mengangkat budaya batik dan endek.

“Konsep Culture Brunch ini sebenarnya lebih ke upaya kita mendukung para modeling dan praktisi penggerak fashion, terutama kain endek dan batik,” tambah Allen Stevano.

Sementara itu, busana berbahan dasar kain tenun Nusa Tenggara ditampilkan desainer, Tjokorda Gde Abinanda Sukawati (Tjok Abi).

“Saya senang sekali dilibatkan dalam event ini, apalagi saya sudah terbiasa kerjasama dengan LV C&C Model Management,” kata Tjok Abi.

Tjok Abi juga menilai event untuk memperingati Hari Batik Nasional ini sangat bagus. Pihaknya berharap, event ini berlangsung rutin. Dalam event ini, selain karya-karya Tjok Abi juga menghadirkan karya Bali Citra Kebaya, dan DAM Apparel by Danny Soe. Fashion Designer, Chandra menampilkan karya koleksi kebaya dengan kain wastra, khususnya batik.

“Batiknya beda. Dari Jawa dengan saya desain khusus. Jadi bukan kebaya pakem, tapi modern dan modifikasi, dan saya kombinasikan dengan batik dari Jawa,” bebernya.

Chandra menampilkan sebanyak delapan karya dari batik berbeda daerah.

“Saya sangat dukung event kolaborasi, dan saya memang senang dengan kolaborasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Fashion Desainer Danny Soe berharap dengan busana batik yang dipersembahkan itu, kain tradisional asli Indonesia ini menjadi populer. “Terutama batik yang kontemporer,” harapnya.

Dalam event ini, Danny Soe mempersembahkan 10 karya yang peragakan model perempuan dan dua karya yang diperagakan model laki-laki. “Jadi ada couple,” imbuhnya.

Menurutnya, karya-karya yang dipersembahkannya itu merupakan batik desain sendiri. “Pernah dengar dengan almarhum desainer bernama Milo yang berasal dari Italia dan sudah menjadi orang Bali? Jadi saya melanjutkan karya-karyanya karena saya dengan Milo sudah 20 tahun bekerja sama,” tuturnya.

Karyanya itu, lanjut dia, batik yang dipersembahkan bukan tradisional. Namun kontemporer. Satu koleksi, lanjut dia, paling banyak hanya dua. “Kain yang saya gunakan itu sutra, rayon, dan katun. Ada juga customer yang minta batik tulis, saya buatkan, tapi kalau cepat saya print,” sebutnya.

Di sisi lain, Pimpinan LV C&C Model Management Bali Hermy Wirawan (Cece) berharap event ini berlangsung secara rutin. “Kalau bisa satu bulan sekali,” harapnya.

Melalui event ini, pihaknya juga berharap semua fashion desainer yang ada di Bali bisa berkolaborasi disini. “Kami ingin bekerjasama untuk memajukan dunia fashion di Bali,” tandasnya.

Selain menggelar fashion show dari ketiga desainer, kegiatan ini diawali dengan lomba fashion show katagori anak-anak mulai dari usia 4 hingga 12 tahun yang bertujuan untuk menumbuhkan minat mereka dalam desain busana dan modeling, serta meningkatkan kecintaan anak-anak terhadap batik sebagai warisan budaya.

Terkait Four Star by Trans Hotel, ia mengaku dari segi MICE merupakan yang terbaik di Denpasar. Dari segi lokasi dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat perkantoran.

“Keunikan hotel kita itu, adalah lokasi. Kita hanya lima menit dari Sanur, Kitalah bisa dianggap membawa market Sanur itu ke Denpasar. Market internasional kita listingnya di Sanur,” papar Allen Stevano. *rah

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer