Jualan Pisang Goreng Sejak SD, Boby Raih Omzet Rp1 Juta Per Hari

SAAT melintas di Jalan Letda Suji, Kota Denpasar, kita akan melihat pedagang pisang goreng di kiri jalan.

453
GORENG - Boby tengah menggoreng pisang yang akan dijualnya.

SAAT melintas di Jalan Letda Suji, Kota Denpasar, kita akan melihat pedagang pisang goreng di kiri jalan. Pedagang tersebut tampak tiada henti menggoreng pisang karena pembeli datang silih berganti.

Penjual pisang goreng dimaksud ialah seorang pria bernama Boby. Gorengan yang dijualnya khusus menggunakan pisang kepok. Omzet yang diraihnya pun cukup tinggi mencapai Rp1 juta per hari.

Pria asli Denpasar ini mengaku sudah berjualan pisang goreng sejak SD. Sebelum memutuskan fokus pada pekerjaannya sekarang, Boby pernah menjadi karyawan di sebuah pabrik pemotongan daging di Kuta, Kabupaten Badung.

Oleh karena harus merawat orangtuanya yang tengah renta di rumah, dia berhenti dari tempatnya bekerja dan memilih konsentrasi berjualan pisang goreng. “Sudah lama berhenti bekerja. Dulu kerjanya sift. Karena orangtua tak ada yang urus di rumah, akhirnya berhenti,” terangnya saat ditemui Rabu (30/8).

Awalnya ia hanya berjualan pisang goreng di pagi hari. Namun, sejak pandemi Covid-19, mulai berjualan sampai siang. Pelanggannya cukup banyak yang datang dari berbagai lokasi. Bukan hanya warga sekitar. “Ada banyak langganan. Terkadang saat melintas, mereka penasaran dan mencoba,” ungkapnya.

Dari segi kualitas, pisang goreng yang dijualnya memang enak. Pisangnya segar dan diolah menggunakan minyak yang jernih. Pisang gorengnya pun selalu hangat karena dagangannya selalu habis, tanpa harus menunggu lama. Hal ini membuat banyak orang tertarik membelinya.

Tidak mengherankan dalam sehari Boby bisa menghabiskan sekitar 10 tandan pisang. Pisang dibelinya dari Pasar Pemedilan. Sebuah pisang goreng dijualnya Rp1.000. Boby pun bisa meraih omzet Rp1 juta per hari. *wid