Tabanan (bisnisbali.com)-Pemerintah Kabupaten Tabanan mengalokasikan dana Rp5 miliar untuk penanganan bencana pada tahun 2025. Anggaran tersebut dianggarkan di APBD Induk dan apabila kekurangan akan kembali diposkan di Anggaran Perubahan.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan Wayan Kotio menjelaskan, anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk penanganan bencana terutama yang melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Anggaran itu sudah disiapkan. Jika ada kebencanaan tahun ini, anggaran tersebut akan digunakan. Mudah-mudahan tidak ada bencana,” jelasnya, Selasa (14/1).
Diterangkannya, penanganan bencana yang bisa menggunakan dana alokasi APBD adalah bencana yang dilaporkan kepada BPBD Tabanan. Kalau besaran anggaran yang telah dialokasikan tersebut kurang, maka akan kembali diplot di APBD Anggaran Perubahan.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinada Giri, cuaca buruk yang terjadi pada awal tahun 2015 telah mengakibatkan kerugian mencapai Rp160 juta. Sebagian besar kejadian bencana berupa pohon tumbang akibat angin kencang. Salah satunya dahan pohon beringin patah menimpa wantilan Pura Desa Adat Subamia, Banjar Subamia, Kecamatan Tabanan, yang menyebabkan kerugian sebesar Rp100 juta.
Sebagai antisipasi pohon tumbang saat musim hujan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup Tabanan dan instansi terkait lainnya telah melakukan upaya penanganan cepat. Selain itu, melakukan pemangkasan ranting pohon yang rawan tumbang di jalur utama Denpasar-Singaraja dan jalur yang dinilai rawan.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati, khususnya ketika berada di daerah rawan bencana. ”Apabila ada bencana, masyarakat agar melaporkan kejadian supaya cepat mendapat penanganan dan meminimalkan risiko lebih lanjut,” pungkasnya. *man
