Denpasar (bisnisbali.com) –OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan (TPAKD) menilai sektor pertanian, kelautan dan perikanan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan di Bali. Seluruh TPAKD di Pulau Dewata didorong untuk memaksimalkan potensi ekonomi masing-masing wilayah, melalui percepatan dan kemudahan akses permodalan khususnya para petani dan nelayan yaitu program Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP).
Terkait hal tersebut Dirut Bank BPD Bali Nyoman Sudharma di Denpasar mengungkapkan sebagai bank milik krama Bali, tentu pada 2025 ini meningkatkan penyaluran kredit menyasar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), kelompok pertanian, khususnya sektor perikanan budi daya di daerah ini. “Tahun ini optimalisasi penyaluran kredit kepada pertanian dalam arti luas dan termasuk sektor perikanan atau yang unggul disatu daerah,” terangnya.
Bank BUMD ini terus berupaya mendorong pemberdayaan UMKM dan sektor pertanian melalui penyaluran KUR, termasuk salah satunya melalui kredit usaha alat mesin pertanian (alsintan). Ini merupakan KUR yang digunakan untuk pembelian alat dan mesin pertanian yang diusahakan sebagai Taksi Alsintan pada tahapan pra panen, panen, dan pascapanen
Menurut dia, sektor perikanan budi daya merupakan salah satu bagian pertanian yang berpotensi besar menyerap kredit. Salah satu sentra perikanan budi daya di Pulau Dewata tersebar di Kabupaten Buleleng yakni budi daya benih ikan bandeng.
Untuk mendukung peningkatan kredit UMKM, pihaknya memperluas layanan dan jaringan seperti membangun kantor kas di Tejakula yang dapat melayani hingga beberapa wilayah di Kabupaten Karangasem di antaranya wilayah Tianyar. “Termasuk menambahkan tenaga analis kredit untuk bisa menggarap lebih cepat potensi UMKM khususnya wilayah terdepan, terluar,” imbuhnya.
BPD Bali melakukan segmentasi penerima KUR, di antaranya sektor prioritas UMKM pertanian dan peningkatan digitalisasi yang mempercepat penilaian terhadap debitur. Berdasarkan data bank telah mengucurkan kredit UMKM periode Januari-November 2024 dengan porsi dominan mencapai 51,08 persen atau Rp11,62 triliun dari total realisasi kredit sebesar Rp22,75 triliun.
Deputi Kepala Perwakilan BI Bali GA. Diah Utari menyebutkan, sektor pertanian garam dan sektor perikanan perlu didorong lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, lanjut dia, sektor pertanian merupakan kontributor besar karena termasuk padat karya.
Seperti diketahui OJK mendukung pengembangan sektor pertanian dengan berbagai upaya, di antaranya mendorong pembentukan klaster pertanian untuk mempermudah proses pengajuan, pencairan, dan penjaminan kredit.Termasuk, mendukung penyaluran dan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian, meluncurkan Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas Pertanian dan membangun ekosistem digital untuk UMKM sektor pertanian, mulai dari pembiayaan, pendampingan, pembinaan, hingga penjualan.*dik