Denpasar (bisnisbali.com)-Kondisi sektor pariwisata Bali pada 2025 diyakni lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satunya dikarenakan tidak ada perhelatan politik atau penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) tahun ini, sehingga akan lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Dewata.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Associations of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Pariwisata Bali I Putu Winastra saat ditemui di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (7/1).
Menurut Winastra, tahun ini tidak ada lagi perhelatan pilitik di Tanah Air termasuk di Bali. Oleh karena itu dia mengaku optimis sektor pariwisata pada 2025 akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. “Jadi, hal ini juga memberikan dampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan dan destinasi pariwisata,” katanya.
Demikian pula di bawah kepemimpinan baru nantinya, diharapkan tata kelola pariwisata melalui aturan-aturan yang perlu dievaluasi bakal memberikan dampak positif terhadap pariwisata dan masyarakat Bali. “Tahun ini menjadi refleksi bagi kita. Apa yang kurang pada 2024, kita perbaiki. Kami berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya termasuk berkoordinasi dengan GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) Bali untuk memajukan pariwisata,” terangnya.
Disinggung terkait wisatawan Eropa yang menjadi pasar cukup besar bagi pariwisata Bali, Winastra menyebutkan kunjungan wisatawan termasuk asal Benua Biru ke Bali kebanyakan kalangan menengah ke atas. Selama konektivitas terjalin dengan baik, maka pihaknya meyakini kunjungan wisatawan Eropa ke Pulau Dewata masih tetap baik.
Dijelaskannya, pola liburan wisatawan Eropa sudah dimulai sejak Januari ini. Mereka melakukan pemesanan sampai Maret mendatang. Sementara kunjungan atau liburan ke Bali berlangsung Juli hingga Agustus. *wid