Selasa, Januari 7, 2025
BerandaBaliPawiba Rasakan Penurunan Kunjungan Wisatawan Saat Nataru

Pawiba Rasakan Penurunan Kunjungan Wisatawan Saat Nataru

Kunjungan wisatawan ke Bali khususnya wisatawan domestik (wisdom) pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Denpasar (bisnisbali.com)-Kunjungan wisatawan ke Bali khususnya wisatawan domestik (wisdom) pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Salah satunya dirasakan oleh Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba).

Saat diwawancarai, Jumat (3/1) kemarin Ketua Pawiba I Nyoman Sudiartha mengatakan, tingkat keterisian atau okupansi kendaraan anggota Pawiba pada Libur Nataru kali ini hanya 80-85 persen. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang mencapai 100 persen. “Bisa kita katakan jumlah wisatawan tidak seperti tahun lalu,” katanya.

Kata dia, jika dilihat dari usaha anggota Pawiba yang bergerak pada kendaraan besar seperti bus, memang lonjakan penggunaannya tidak begitu tinggi saat libur Nataru. Hal itu dikarenakan banyak bus atau kendaraan yang dibawa wisdom masuk Bali.

Namun berbeda dengan kendaraan rental, kata dia biasanya permintaan meningkat bahkan penuh saat Libur Nataru. “Penurunan ini sudah dirasakan sejak Oktober. Kalau September, Juli hingga September itu masih ada Eropa. Kalau Nataru ini lebih ke domestik,” katanya.

Biasanya, kata dia pertengahan Bulan Desember mobil rental sudah sulit dicari, karena sudah semua tersewa. Berbeda dengan tahun ini yang mobil masih banyak yang belum keluar. “Untuk tahun ini, kami juga merasakan adanya penurunan kunjungan wisatawan dengan barometer yang kami gunakan berkurangnya penggunaan kendaraan rental oleh wisatawan,” jelasnya.

Menurutnya, menurunnya jumlah wisdom pada Libur Nataru ini dikarenakan beberapa hal. Pertama cuaca ekstrem ditambah informasi-informasi yang viral di media sosial mengenai bencana alam yang terjadi. Seperti banjir, pohon tumbang, kecelakaan termasuk juga kemacetan. Selain itu, juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang menurun. “Apa ini dipengaruhi Pilkada dan Pilpres yang berlangsung tahun ini? Kita belum tahu juga secara nasional apa yang berpengaruh lesunya daya beli masyarakat,” imbuh Sudiartha. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer