Tabanan (bisnisbali.com) –Selama tahun 2024 Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot dikunjungi 1.793.821 wisatawan. Dari angka tersebut destinasi wisata yang mengandalkan keindahan Pura di tengah pantai ini berhasil mengantongi surplus pendapatan mencapai sebesar Rp31 miliar lebih dari target sebesar Rp58.500.000.000.
Selama 2024 kunjungan wisatawan ke Tanah Lot didominasi wisatawan domestik yang mencapai 976.461 orang. Dari angka tersebut, sebanyak 31.261 terdiri dari wisatawan domestik anak dan sisanya dewasa. Sementara periode yang sama kedatangan wisatawan mancanegara mencapai 817.360 orang dengan rincian sebanyak 28.536 anak dan 788.824 orang wisatawan dewasa.
Dari data kunjungan per bulan selama tahun 2024, jumlah kedatangan tertinggi disumbang pada Mei yang mencapai 188.371 orang. Selanjutnya Juni dengan kedatangan 172.325 orang, sedangkan untuk Desember mencapai 164.587 orang.
Asisten Manajer DTW Tanah Lot I Putu Toni Wirawan mengungkapkan selama tahun 2024 angka kunjungan masih didominasi wisatawan domestik. Sementara untuk kedatangan dari wisatawan mancanegara, didominasi dari negara Asia Tenggara dan kedua dari India.
“Wisatawan Asia Tenggara ini di antaranya dari Singapura dan Malaysia. Selain Asia Tenggara dan India, kedatangan wisatawan juga ada dari Inggris dan Italia,” tuturnya.
Tren kedatangan wisatawan ini mengalami peningkatan, khususnya pada momen Natal dan Tahun Baru lalu. Peningkatan terjadi sejak 22 Desember 2024 dari rata-rata 4.000 sampai 5.000 orang per hari menjadi 6.000 sampai 8.000 orang.
Menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan tersebut, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah. Salah satunya menyediakan kantong parkir di area seluas 20 hektar yang mampu menampung hingga 12.000 pengunjung per hari. Sehingga wisatawan yang datang tak perlu risau perihal parkir, bahkan pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 pun DTW Tanah Lot selalu siap dengan kesiapan lonjakan wisatawan.
Selain itu, sebagai kawasan wisata yang berbatasan langsung dengan laut, manajemen Tanah Lot juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menjaga keselamatan wisatawan, terutama saat ombak tinggi.
Jika ombak tinggi, wisatawan tidak diperkenankan memasuki area berbahaya. Wisatawan kami arahkan untuk menikmati pemandangan yang lebih aman di bagian atas,” ujarnya. *man
