Tabanan (bisnisbali.com)-Polres Tabanan mencatat lonjakan angka kasus bunuh diri di Kabupaten Tabanan pada 2024. Sepanjang tahun 2024 terjadi 16 kasus bunuh diri, meningkat dibandingkan 2023 yang mana muncul 10 kasus. Ironisnya, salah satu penyebab angka bunuh diri ini karena terkait judi online (judol).
Kapolres Tabanan AKBP Chandra C. Kesuma, S.I.K., M.H., saat menyampaikan rilis akhir tahun di Aula Wisnu Hartono Polres, Selasa (31/12), mengungkapkan secara umum angka kriminalitas di Kabupaten Tabanan menurun selama 2024. Sebaliknya angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengalami kenaikan dengan faktor utamanya cuaca. “Penurunan angka kriminalitas berkat kerja sama antara Polres Tabanan dan masyarakat yang terjalin baik selama ini,” tuturnya.
Selain itu, Kapolres Tabanan memaparkan tentang peningkatan angka gangguan sosial tahun 2024. Pada 2023 gangguan sosial sebanyak 46 kasus, sedangkan tahun 2024 naik drastis menjadi 54 kasus. Faktor utama pendongkrak jumlah gangguan sosial ini adalah bunuh diri yang disebabkan empat pengaruh.
Akibat faktor penyakit dari tiga kasus pada 2023 lalu naik menjadi empat pada tahun 2024. Disebabkan faktor ekonomi dari nihil kasus pada 2023 menjadi tiga kasus pada 2024. Karena faktor depresi dari enam kasus pada 2023 naik menjadi delapab kasus tahun 2024. Terakhir akibat faktor asmara sebanyak satu kasus baik pada 2023 maupun 2024. “Peningkatan kasus penyebab depresi yang cukup signifikan karena tidak punya duit akibat main judi online. Akhirnya bunuh diri karena dikejar-kejar pinjaman online,” tegas AKBP Chandra C. Kesuma.
Polres Tabanan berkomitmen menekan angka bunuh diri melalui kerja sama dengan instansi terkait. Kapolres juga menekankan perlunya percepatan penanganan perkara di Satuan Reskrim dan mendukung program ketahanan pangan memalui rencana pendirian green house di Polsek Penebel untuk membantu masyarakat. *man
