Denpasar (bisnisbali.com)- Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencatat 1.309 kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang tahun 2024. Jumlah kasus ini masih lebih rendah dibanding tahun 2023 lalu yang mencapai 1.332 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. A.A. Ayu Candrawati menyampaikan hal itu saat diwawancarai, Rabu (1/1). Menurutnya, kasus DBD pada 2024 melonjak di awal tahun hingga Mei, dan perlahan menurun sejak Juni. Akan tetapi pada Desember 2024 kembali mengalami sedikit kenaikan. “Jumlah kasus pada 2024 hampir setara dengan kasus yang terjadi tahun 2023 lalu dengan total 1.332 kasus, namun masih lebih rendah tahun ini,” paparnya.
Adapun secara rinci kasus DBD di Denpasar pada 2024, yakni Januari sebanyak 34 kasus, kemudian Februari 42 kasus, Maret tercatat 122 kasus, dan April 288 kasus. Sementara pada Mei 2024 ada sebanyak 363 kasus, Juni 195 kasus, Juli 83 kasus, Agustus 47 kasus, September 21 kasus, dan Oktober 16 kasus. Lalu bulan November sebanyak 23 kasus dan Desember 62 kasus.
Dari total kasus itu, jumlah kematian sebanyak 9 kasus. Tercatat kematian terakhir terjadi pada 31 November lalu. Kasus meninggal didominasi oleh anak-anak dan remaja berusia 3 hingga 16 tahun. Sementara wilayah dengan kasus DBD tertinggi tahun 2024 adalah Kelurahan Sesetan sebanyak 112 kasus, disusul Ubung Kaja 103 kasus, dan Pemecutan Kelod 95 kasus.
Terkait musim hujan pada awal tahun 2025 ini, pihaknya mengaku melakukan berbagai upaya pencegahan. “Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah dengue di Kota Denpasar dilakukan dengan melaksanakan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN),” jelas Candrawati.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Denpasar sudah menginstruksikan kepada seluruh Kepala UPTD Puskesmas Dinas Kesehatan Kecamatan se-Kota Denpasar agar melaksanakan Gertak PSN di wilayah kerja puskesmas masing-masing mulai 12 Oktober 2024 lalu. Saat ini Gertak PSN sedang gencar-gencarnya dilaksanakan dengan melibatkan petugas Jumantik.
Kegiatan Gertak PSN meliputi abatisasi massal dan fogging massal ULP di sepanjang jalan-jalan protokol di Kota Denpasar. “Kami juga adakan Penyuluhan/KIE Demam Berdarah kepada masyarakat agar masyarakat lebih meningkat pemahamannya terkait penyakit DBD,” imbuhnya. *wid
