Tabanan (bisnisbali.com)-Perbaikan jalan usaha tani dan bantuan sarana pertanian di Kabupaten Tabanan dipastikan terus berlanjut pada tahun 2025 mendatang. Hal itu lantaran Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pertanian telah mengalokasikan dana sebesar Rp1.742.540.000 melalui program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.
Berdasarkan data di Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, anggaran sebanyak Rp1.742.540.000 akan dialokasikan ke berbagai kegiatan, meliputi pembangunan jalan usaha tani di Desa Mundeh, Kecamatan Selemadeg Barat, dan pembangunan jalan usaha tani Subak Aseman IV di Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur.
Selanjutnya pembangunan jalan usaha tani Tegal Blaye Desa Kesiut. Rabat beton jalan usaha tani Banjar Dinas Karya Sari, Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan, dan pembangunan saluran irigasi Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti.
Selain kegiatan dalam bentuk pembangunan jalan usaha tani, program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian pada tahun 2025 juga akan mengalokasikan bantuan untuk pembelian peralatan pertanian buat Kelompok Tani Adat Talang Pati, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, pengadaan sarana pertanian untuk Kelompok Tani Langgeng Ariguna Desa Mundeh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat, serta pengadaan traktor bagi Kelompok Tani Pucangan Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Ni Nyoman Ria Wati, Jumat (27/12), mengungkapkan program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian ini menggunakan sumber dana dari APBD tahun 2025. “Sasaran lokasi kegiatan dan penerima bantuan hibah dari program ini merupakan masyarakat atau kelompok tani yang sebelumnya telah mengajukan permohonan bantuan dan baru direalisasikan tahun depan,” jelasnya.
Ia mengakui pengalokasian program khususnya menyasar jalan usaha tani dan irigasi belum bisa untuk semua titik yang mengalami kerusakan. Namun, alokasi tersebut akan menambah jumlah persentase prasarana pertanian di Kabupaten Tabanan yang dalam kondisi baik, sehingga pelaku di sektor pertanian akan terbantu dalam berproduksi, pengangkutan, dan distribusi hasil panen.
“Ketika kami rekap bersama dengan PUPRPKP terkait, memang masih ada beberapa titik jalan tani dan irigasi yang membutuhkan penanganan. Ini tetap akan ditangani dengan mengacu pada skala prioritas,” ujar Ria Wati. *man