BISNISBALI.com – Potensi perikanan air tangkap di Kota Denpasar cukup tinggi. Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar mencatat rata-rata dalam sehari mampu menangkap 2,5 ton ikan. Namun dengan sistem pengepul seperti saat ini, harga ikan setiap harinya tidak menentu. Dengan dibentuknya sistem koperasi nantinya diharapkan bisa memberikan kepastian harga.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa saat ditemui di Sanur, Jumat (27/12) mengatakan, di Kota Denpasar sendiri terdapat 25 kelompok nelayan. Dari kelompok tersebut kurang lebih ada 800 nelayan yang tersebar dari Wilayah Kesiman hingga Pemogan.
“Rata-rata hasil tangkap para nelayan ini mencapai 2,5 ton per hari,” terangnya.
Dengan kondisi ekstrem belakangan ini, dia mengaku tentu berpengaruh terhadap hasil tangkap yang menurun. Tidak setiap hari nelayan bisa melaut sehingga hasil tangkap jadi berkurang. Sebelumnya, dia juga menyebutkan jika potensi perikanan tangkap di Kota Denpasar cukup tinggi mencapai 26 ribu ton per tahun. Namun produksi secara total baru 1.425 ton per tahun. Belum maksimalnya potensi tergarap dikatakannya dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Pertama nelayan di Kota Denpasar masih tradisional menggunakan mesin boat di bawah 5Â GT, sehingga membuat wilayah tangkapan sangat terbatas. Selanjutnya sangat penting bagi SDM untuk terus meningkatkan pengetahuan terkait teknik penangkapan ikan di era sekarang. Salah satunya bisa memanfaatkan teknologi dalam penangkapan ikan.
Di samping itu di kota Denpasar sendiri banyak nelayan yang beralih profesi. Diakuinya nelayan di kota Denpasar ada dua jenis nelayan tangkap dan nelayan pariwisata. Hal tersebut dikarenakan perkembangan pesisir Denpasar utamanya Sanur yang begitu pesat untuk pariwisata.
Disisi lain, Mayun Suryawangsa juga mengatakan, harga dari hasil tangkap para nelayan yang diberikan oleh pengepul sampai saat ini masih tidak pasti. Dengan itu, adanya Pasar Ikan yang baru di Kawasan Pantai Mertasari yang nantinya secara teknis akan dikelola oleh koperasi diharapkan bisa memberikan kepastian harga bagi nelayan di Kota Denpasar, khususnya di wilayah Sanur.
“Jadi ini spirit kita bersama membangun pasar ikan dalam rangka menampung hasil tangkapan nelayan. Selama ini kan diberi pengepul dengan harga yang tidak menentu. Ketika ada pasar ikan akan ada perjanjian karena dibentuk dalam wadah koperasi yang sudah ada perjanjian dan kepastian harga,” imbuhnya. *wid