BISNISBALI.com – Seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-17 sangat menarik antusiasme masyarakat untuk datang. Pergerakan masyarakat pada event yang berlangsung di Kawasan Catur Muka ini cukup tinggi bahkan begitu padat. Hal ini turut menyumbang produksi sampah yang cukup tinggi hingga 11 ton per hari.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinsas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna, Kamis (26/12) mengatakan, produksi sampah di Denfest tahun ini mencapai 10-11 ton per hari. Menurutnya, meski terlihat tinggi namun sampah yang dihasilkan sudah menurun dari tahun 2023 yakni sebanyak 14 ton per hari. “Itu karena kesadaran pedagang dan pengunjung sudah mau membuang sampahnya langsung. Kemungkinan juga karena hujan yang sempat mengguyur sehingga pengunjung untuk ke lapangan lebih sedikit,” jelasnya.
Dia mengatakan, petugas siaga untuk melakukan pengangkut sampah dilakukan setiap hari dari pukul 06.00 Wita hingga pukul 23.00 Wita di lokasi. Mereka siaga mengangkut sampah dan membersihkan sisa-sisa makanan dan kemasan yang tertinggal di lokasi agar terlihat bersih.
Selain itu pengunjung juga sudah sadar membuang sampah sendiri pada tempatnya. Sebab di lapangan Puputan Badung ada tiga titik disiapkan Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) dengan inovasi. Dimana, TPS yang disiapkan lengkap dengan edukasi gambar yang menarik.
Sehingga, dari pantauannya lapangan lebih bersih dari tahun sebelumnya. Sementara untuk sampah yang diangkut selama Denfest kata dia, 80 persennya merupakan sampah non organik.
“Sampah yang diangkut kebanyakan non organik. 80 persen non organik 20 persen organik. Bukan plastik ya, tapi sampah-sampah kertas bekas kotak dan pembungkus makanan itu paling banyak kita buang ke TPA,” ujarnya.
Selama gelaran Denfest, Adi Wiguna mengatakan pihaknya menyiagakan sebanyak 130 petugas, 4 dum truk, 4 motor cikar (moci) dan 40 tempat sampah untuk membersihkan lokasi.
“Mereka siaga 16,5 jam sesuai jadwal penugasan,” ujarnya. *wid