Denpasar (bisnisbali.com) –Bali dengan tegas menolak pelabelan atau pengadopsian konsep wisata halal. Sebagaimana pernyataan resmi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Bali akan tetap mempertahankan identitasnya sebagai destinasi wisata berbasis budaya, yang berakar pada kearifan lokal dan kekayaan tradisi yang telah mendunia.
Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana di Denpasar menyampaikan, Bali tidak akan melabeli wisata halal. Wakil Menteri Pariwisata telah menyatakan bahwa pembahasan mengenai wisata halal di Bali telah selesai. Tidak ada rencana atau kebijakan yang akan melabeli Bali sebagai destinasi wisata halal.
“Sebagai destinasi unggulan, Bali tetap berpegang pada prinsip pariwisata berbasis budaya, di mana seluruh aspek seperti atraksi, kuliner, dan layanan wisata mencerminkan keunikan tradisi lokal yang menjadi daya tarik utama,” jelasnya.
Agung Partha mendukung penuh pernyataan ini. BTB dengan tegas menolak penerapan sertifikasi halal pada produk atau layanan tradisional Bali yang tidak sesuai dengan konsep tersebut. Meskipun menghormati keberagaman kebutuhan wisatawan, termasuk wisatawan Muslim, Bali hanya menyediakan layanan yang ramah Muslim tanpa mengorbankan identitas budaya pulau ini.
Ia menegaskan melestarikan kearifan lokal dan budaya Bali adalah prioritas utama dalam menjaga keberlanjutan pariwisata. Bali akan terus menjadi destinasi inklusif yang ramah bagi semua wisatawan tanpa mengubah esensi tradisi dan budayanya.
Ketua BTB mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai budaya Bali yang telah menjadi identitas dan kekuatan utama pariwisata pulau ini. Dengan demikian, Bali tetap akan menjadi destinasi unggulan dunia yang mengedepankan keindahan budaya tanpa kompromi terhadap tradisi dan ciri khasnya.
Terkait momen Nataru, ia optimistis Bali masih menjadi destinasi favorit. Pelaku usaha pariwisata pun sudah mempersiapkan hal terbaik. Pengunjung akan merasakan kenyamanan dan keamanan selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Ia ingin menciptakan pengalaman wisata yang menyenangkan dan aman. *dik