BISNISBALI.com – PT PLN (Persero) melakukan pemantauan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa titik lokasi di Bali jelang Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Kegiatan ini untuk memastikan SPKLU dapat melayani pengguna kendaraan listrik dengan baik saat Libur Nataru.
Pemantauan dilakukan bersama Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan ESDM Provinsi Bali dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali. Saat ditemui di SPKLU Jalan Hayam Wuruk, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, Bali pada akhir tahun merupakan tujuan destinasi selain wisatawan domestik juga mancanegara termasuk libur anak-anak sekolah.
“Kita memastikan, bahwa penggunaan SPKLU di Bali ini berfungsi dengan baik,” katanya.
Demikian kata dia, di Bali saat ini PLN sudah menyiapkan SPKLU di 63 lokasi dengan 123 nozzle atau charging point yang sudah dilakukan pengecekan berkala oleh regu yang bertugas. Untuk memudahkan menemukan titik-titik SPKLU, pengguna kendaraan listrik bisa memanfaatkan aplikasi PLN Mobile.
“Dari aplikasi ini juga bisa dilihat dimana SPKLU yang terjadi antrean atau yang unavaible,” terangnya.
Selain itu, dia juga mengatakan, ada regu petugas yang terus berkeliling memastikan SPKLU bisa digunakan khususnya akhir tahun atau peak season seperti saat ini.
“Jadi masyarakat tidak perlu was-was saat liburan menggunakan kendaraan listrik karena semua tempat sudah tercover SPKLU di Bali,” jelasnya.
Demikian ketersediaan SPKLU dari pintu masuk Bali arah barat juga dikatakannya sudah siap. Mulai dari Pasar Jembrana dan seterusnya yang setiap titiknya juga bisa menjadi tempat beristirahat. Pihaknya memastikan jarak sebaran SPKLU antara titik satu dengan lainnya maksimal 40 kilometer.
Kesiapan SPKLU PLN dalam menyambut Nataru mendatang diapresiasi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun. Ia mengatakan, Bali sebagai destinasi pariwisata membutuhkan kendaraam listrik karena ramah lingkungan. Menurutnya kecenderungan wisatawan di masa depan akan mencari tempat wisata yang menyehatkan dan Bali sudah siap untuk menjawab kebutuhan itu.
“Bali adalah jawabannya karena regulasi dan sarana prasarana sudah disiapkan. Tentu ini luar biasa untuk meningkatkan Bali sebagai tempat wisata yang berkualitas dan bermartabat,” ujarnya.
Ia pun mendorong semua pihak untuk sama-sama menjaga Bali yang berkualitas. “Tak hanya Pemerintah namun juga swasta dan masyarakat, termasuk media agar dapat menyebarluaskan informasi terkait SPKLU yang ada di Bali,” terangnya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan menyampaikan Disnaker ESDM ditugaskan Gubernur untuk mempercepat ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik sesuai dengan Surat Edaran nomor 17 tahun 2024 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Provinsi Bali.
“Tujuannya adalah ada tren meningkat roda empat dan roda dua, khususnya roda empatkan harus disediakan infrastrukturnya,” ungkapnya.
Pihaknya juga menekankan, edaran ini dapat menjadi rujukan bagi investor juga dan calon investor yang ingin bekerja sama dengan pln atau sub holding PLN. “Kaitannya dengan mengelola tempat-tempat yang bisa menggabungkan aktivitas ekonomi dan infrastruktur SPKLU. Inilah yang ingin didorong pemerintah untuk mempercepat jumlah infrastruktur EV,” jelas Bagus Setiawan.
Sementara itu, Kepala Bidang Keterpaduan Moda Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Kadek Mudarta menyebutkan tiap tahunnya terdapat peningkatan pengguna kendaraan listrik hingga dua kali lipat. “Per 30 september ada 8.019 kendaraan listrik yang teregistrasi di Bali. Motor ada 6.870 unit, kendaraan roda tiga ada 57 unit, mobil listrik ada 1.092 unit. Peningkatannya cukup signifikan,” terangnya. *wid