BISNISBALI.com – Sejumlah nelayan lobster di Kabupaten Tabanan tengah sumringah di tengah cuaca buruk ditandai meningkatnya curah hujan dan gelombang tinggi yang terjadi di penghujung tahun ini. Itu lantaran harga jual lobster di nelayan mencapai Rp 500 ribu, sekaligus merupakan harga tertinggi sepanjang sepuluh tahun terakhir.
Ketua Paguyuban Nelayan Bali Ketut Arsana Yasa, Selasa (17/12) mengungkapkan, harga jual lobster jenis pasir yang menjadi hasil tangkapan nelayan Tabanan untuk size 150 gram up cukup tinggi sekarang ini. Lonjakan harga lobster ini sudah terjadi sejak September 2024 lalu yang naik secara bertahap hingga akhirnya sentuh posisi Rp 500 ribu.
“Harga yang sebelumnya Rp 420 ribu pada September, kemudian naik menjadi Rp 450 ribu pada bulan lalu dan kini ke posisi Rp 500 ribu,” tuturnya.
Penyebab lonjakan harga lobster ini dipicu oleh meningkatnya permintaan pasar seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan ke dalam negeri termasuk ke Bali jelang akhir tahun yang meningkat. Di sisi lain negara lain kompetitor penghasil lobster, saat ini tidak mampu produksi maksimal karena tidak musim tangkap lobster di negara tersebut. Akibatnya, lobster tangkap nelayan Tabanan menjadi banyak diminta.
“Memenuhi kebutuhan lobster di dalam negeri saja tidak maksimal dengan banyak wisatawan mancanegara yang datang. Akhirnya stok barang yang terbatas, permintaan meningkat. Membuat harga lobster semakin tinggi,” kilahnya.
Jelas Arsana yang juga anggota DPRD Tabanan, saat ini di tengah cuaca buruk, potensi tangkapan lobster di pantai laut selatan Tabanan cukup besar karena merupakan musim panen. Katanya, musim panen tangkapan lobster ini bahkan sudah dimulai pada Agustus lalu dan akan berlangsung hingga April tahun mendatang.
“Meski cuaca buruk, justru saat ini adalah musim tangkap lobster. Berbekal informasi dari BMKG, perkiraan cuaca baik maupun buruk ini bisa kita ketahui. Sehingga ketika cuaca baik, maka dimanfaatkan nelayan untuk melaut, lagi pula nelayan lobster Tabanan merupakan nelayan petarung. Jadi mereka terbiasa menghadapi gelombang tinggi maupun cuaca buruk,” pungkasnya.*man