BISNISBALI.com – Praktisi ekonomi meyakini pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV/2024 ini akan ditutup meningkat. Optimistis tersebut karena dukungan sektor pariwisata yang kian membaik. Selain itu, ekonomi Bali pada triwulan III-2024 juga tumbuh 5,43% secara tahunan (y-on-y). Pertumbuhan ini kembali menguat setelah mengalami perlambatan pada triwulan sebelumnya.
Pemerhati ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas University, Agus Fredy Maradona, Ph.D., CA. di Denpasar, Mingggu (15/12) menilai, tren pertumbuhan ekonomi Bali di akhir tahun ini masih tetap menunjukkan tren peningkatan secara YoY. Diakui ada beberapa hal yang bisa dicermati kenapa berani memprediksi ekonomi Bali triwulan IV pasti akan positif, karena sektor pariwisata yang makin pulih kemudian daya beli masyarakat semakin meningkat maka ekonomi akan kian bergerak positif. Belum lagi, di pasar-pasar wisatawan mancanegara yang menjadi target utama pariwisata Bali yang kondisinya juga membaik.
Kendati demikian Maradona tidak memungkiri, isu global masih menjadi kendala. Situasi dunia yang kembali gelap karena dinamika politik dan ekonomi serta ketegangan di berbagai kawasan. Ini akan memberikan pengaruh terhadap Indonesia, termasuk Bali.
Sebelumnya Bank Indonesia memperkirakan bahwa ekonomi Bali akan tetap tumbuh kuat pada Triwulan IV 2024, seiring dengan momentum Pilkada dan libur HBKN Natal dan Tahun Baru. Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, Bank Indonesia memberikan beberapa rekomendasi.
Pertama, penguatan konsumsi rumah tangga dengan mendorong wisatawan domestik melalui promosi destinasi yang kurang terekspos di Bali Utara untuk memperluas kontribusi ekonomi ke wilayah baru. Selain itu, memperkuat akses UMKM di sektor pariwisata melalui pelatihan dan dukungan pembiayaan, sehingga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal dan meningkatkan kontribusi terhadap konsumsi rumah tangga.
Kedua, optimalisasi investasi dengan mengakselerasi investasi proyek baru di bidang infrastruktur untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah utara agar lebih berkembang.
Ketiga, dukungan konsumsi pemerintah dengan mempercepat realisasi anggaran belanja daerah untuk proyekproyek yang berdampak langsung pada infrastruktur sosial dan ekonomi, seperti pembangunan jalan dan fasilitas publik. Selain itu, memaksimalkan program pelatihan tenaga kerja untuk sector pariwisata dan sektor utama lainnya yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi Bali, serta mendukung program pemberdayaan masyarakat.
Keempat, peningkatan ekspor dengan memperluas ekspor komoditas unggulan Bali seperti produk perikanan, produk kreatif (kerajinan tangan, perhiasan), dan pertanian (kopi dan rempah-rempah) dengan akses ke pasar internasional baru. Strategi pemasaran digital perlu diperkuat untuk meningkatkan daya saing produk Bali di pasar internasional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya juga menyampaikan di sisi perbankan, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada triwulan IV-2024 masih terjaga dan terkendali, yang terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 55 atau tergolong dalam risiko yang cukup manageable, khususnya dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga.
Sejalan dengan hal tersebut, ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada triwulan IV-2024 juga tetap optimis dengan IEK sebesar 81, didorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup optimis sehingga dapat mendorong permintaan kredit dan aktivitas usaha masyarakat. Dari sisi penghimpunan dana, responden memperkirakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) juga akan tumbuh meningkat sejalan dengan kegiatan ekonomi yang semakin membaik dan gencarnya usaha bank memperoleh sumber dana untuk mendukung pertumbuhan kredit. *dik