BISNISBALI.com – Sebanyak 27 titik proyek pemeliharaan dan rehabilitasi saluran irigasi di Kabupaten Tabanan telah rampung dikerjakan. Proyek senilai Rp13.524 miliar yang dimulai pada Mei 2024 lalu ini bertujuan memastikan ketersediaan air irigasi bagi ribuan hektar lahan sawah di daerah lumbung pangan Bali ini.
Sesuai data Dinas PUPRPKP Tabanan, proyek pemeliharaan dan rehabilitasi saluran irigasi ini meliputi, rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Sabah Hulu (382 Ha) di Kecamatan Pupuan senilai Rp 2.128 miliar, peningkatan jaringan irigasi DI Angseri (96 Ha) di Kecamatan Baturiti senilai Rp 1.163 miliar, perbaikan bendung dan jaringan irigasi DI Kebon I di Kecamatan Penebel senilai Rp 482 juta. Selanjutnya perbaikan jaringan irigasi DI Yeh Matan di Kecamatan Selemadeg Timur senilai Rp 383 juta, perbaikan jaringan irigasi DI Pacung Belaluan Kecamatan Marga senilai Rp 332 juta, dan perbaikan jaringan irigasi DI Kediri sebesar Rp 198 juta.
Kepala Bidang SDA Dinas PUPRPKP Tabanan, I Gusti Made Wira Ariadi, Kamis (5/12) mengatakan, proyek pemeliharaan irigasi menjadi prioritas dalam mendukung sektor pertanian di Kabupaten Tabanan yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Hal ini juga sesuai dengan komitmen Bupati Tabanan yang intens menjaga sektor pertanian.
”Perampungan terakhir adalah pada pengerjaan rehabilitasi saluran irigasi di Nyitdah, Kecamatan Kediri pada 6 Desember 2024 dengan anggaran Rp 1,46 miliar,” tuturnya.
Pengerjaan pemeliharaan irigasi pada tahun ini, terangnya dari sisi jumlah sudah jauh meningkat dibandingkan dengan pengerjaan rehabilitasi tahun 2023. Selain kebanyakan memang merupakan aset daerah, ada pula pengajuan permohonan dari masyarakat (subak) untuk mengembalikan fungsi saluran air yang masih produktif untuk bisa mengaliri lahan mereka.
“Selain karena faktor usia jaringan irigasi yang cukup tua dan banyak bocor, pengerjaan pemeliharaan irigasi ini didasari pada faktor bencana alam yang mengakibatkan banyak saluran air yang tertimbun longsor,” pungkasnya.*man