Denpasar (bisnisbali.com)-Bali sebagai destinasi wisata tentu akan menjadi sasaran pada Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Peningkatan kunjungan wisatawan pun akan terjadi, terutama wisatawan domestik (wisdom). Namun kondisi ini dikahwatirkan akan menimbulkan kemacetan, terlebih akan adanya penambahan volume kendaraan dari luar Bali.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali, I Nyoman Arthaya Sena saat diwawancarai, Minggu (1/12) mengatakan, seperti tahun sebelumnya, kendaraan luar Bali cukup banyak memasuki Bali saat Libur Nataru. Dengan bingkai NKRI menurutnya tentu tidak bisa membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke Bali. Serta belum juga ada peraturan ataupun undang-undang yang membatasi hal tersebut.
Dikatakannya, saat Libur Nataru ini akan lebih banyak kendaraan yang masuk ke Bali dibandingkan ke luar. “Volumenya itu empat berbanding satu. Empat dari barat (luar Bali), dari sini cuma satu,” katanya.
Demikian dikatakannya, saat libur Nataru yang kunjungan wisatawan akan didominasi oleh domestik, tidak serta merta membuat pertumbuhan signifikan penggunaan angkutan pariwisata di Bali. Namun ia tak menampik untuk permintaan rental kendaraan kemungkinan akan naik seratus persen.
Hal ini harus menjadi perhatian sehingga bisa menanggulangi kemacetan nantinya. Terutama dengan masuknya kendaraan pribadi untuk berwisata. “Sehingga perlu dicermati ini, baik itu bagi Dirlantas ataupun Dinas Perhubungan. Bagaimana nanti mengaturnya, saat masuk ke obyek wisata juga termasuk parkirnya,” ujar Nyoman Arthaya.
Untuk menekan kemacetan ini, kata dia perlu ada kebijakan yang komperhensif. Membutuhkan diskusi panjang sehingga bisa memberikan kebijakan yang menguntungkan semua pihak. *wid