BISNISBALI.com – Bank Indonesia menyebut bahwa pertumbuhan digitalisasi Bali memiliki modalitas digital yang menjanjikan. Itu didukung oleh generasi milenial dan Z yang digital savvy. Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan menyampaikan wisatawan dan pemerintah daerah sudah mulai memanfaatkan digitalisasi sehingga prospek digitalisasi di Bali sangat besar ke depannya. Hal ini perlu diimbangi dengan upaya menjaga keamanan agar digitalisasi dapat mencapai titik optimumnya.
Butet Linda menyebut Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali melakukan penguatan pelindungan konsumen melalui program “Eling Raga” yang terdiri dari 3 langkah strategis, yaitu Edukasi LIterasi Keuangan dan Digital, SiNerGi dan KolaboRAsi antar Otoritas dan Instansi, Inovasi PenGgerak BudayA Konsumen Berdaya. Hal ini dilakukan guna meningkatkan awareness masyarakat karena keamanan transaksi dimulai dari diri sendiri.
Terdapat 3 langkah sinergi yang perlu diperkuat guna mengoptimalkan kemajuan digitalisasi yang merata. Pertama, memperkuat tumbuhnya digital mindset masyarakat, melalui edukasi ke berbagai lapisan masyarakat. Kedua, mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran. Ketiga membentuk budaya cerdas finansial di Bali.
Influencer/Komika Indonesia, Musdalifah Basri, menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu takut menggunakan layanan digital selama memahami produk dan risikonya. Digitalisasi dapat meningkatkan jumlah wisatawan jika dimanfaatkan dengan baik. Kolaborasi dan partisipasi aktif dari masyarakat menjadi kunci keberhasilan digitalisasi sistem pembayaran. Sinergi antar lembaga dibutuhkan untuk terus memperkuat tumbuhnya digital mindset masyarakat Bali, melalui langkah edukasi ke berbagai lapisan masyarakat. Hal ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang cerdas dan terhindar dari risiko finansial. *dik