BISNISBALI.com – Dua pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Tabanan Kabupaten Tabanan 2024 saling berdebat sengit, Rabu (13/11) malam. Masing-masing paslon dalam debat kedua yang digelar di Bali Sunset Road Convention Center Jalan Pura Mertasari, Denpasar saling mengungkapkan visi misi termasuk berdebat terkait persoalan di kabupaten daerah lumbung pangan Bali ini.
Debat dengan mengangkat tema “Penguatan Pelayanan Publik Secara Berkeadilan dan Berintegritas” ini diawali dengan penyampaian visi misi dari masing-masing Paslon. Diawali dengan nomor urut satu Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika (Mulyadi-Ardika) yang memiliki visi ”Mewujudkan Tabanan Maju dan Sejahtera Tahun 2029”, dimana itu salah satu misinya akan diwujudkan dalam bentuk tata kelola pemerintahan Tabanan yang maju dan berintegritas.
Sedangkan Paslon nomor urut dua I Komang Gede Sanjaya-I Made Dirga (Sandi) menyampaikan visi ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Tabanan era baru. Itu dimaknai bagaimana membangun Kabupaten Tabanan secara terpola, terintegrasi, dan menyeluruh.
Pembangunan tersebut mencakup lima hal. Yakni, pertama adalah pangan, sandang, papan. Selanjutnya yang kedua adalah pendidikan, dan kesehatan. Ketiga adalah jaminan sosial tenaga kerjaan. Keempat adalah pelestarian adat, agama dan budaya, dan yang kelima adalah pariwisata dan infrastruktur. Dimana kelima hal tersebut berlandaskan juga dengan ajaran Trisakti Bung Karno.
“Kami akan tingkatkan pembangunan manusia yang produktif, berkualitas dan berkepribadian untuk siap kerja dan siap merintis usaha sendiri. Termasuk menjamin hak-hak rakyat serta menjalankan tata pemerintahan daerah yang bersih dan bebas dari korupsi,” ungkap Sanjaya.
Kemudian, moderator memulai dengan pertanyaan kepada Paslon, salah satunya menyangkut langkah yang akan ditempuh untuk mengatasi defisit anggaran APBD Kabupaten Tabanan. Cabup Nyoman Mulyadi mengatakan akan melakukan upaya untuk penghematan dana hibah. Selanjutnya ditambahkan Cawabup I Nyoman Ardika, akan lakukan perampingan struktur pemerintahan dengan menggabungkan antar OPD yang terkait, bahkan pihaknya jika terpilih nanti akan membuat master plan dari program kerja berdasarkan empat skala prioritas. Yakni, Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Lapangan Pekerjaan.
“Kami juga memiliki 1 program, yaitu bagaimana kita mampu meningkatkan PAD Kabupaten Tabanan di angka Rp 1 triliun,” ujarnya.
Sementara itu terkait hal sama Cabup I Komang Gede Sanjaya mengungkapkan, di dalam pengelolaan keuangan daerah yang terpenting adalah perencanaan, anggarannya, dan pengawasan atau fungsi controlling. Katanya, salah satu untuk mengurangi defisit adalah peningkatan sumber-sumber potensi daerah yang ada di Kabupaten Tabanan.
Selama ini di dalam tata kelola keuangan daerah di Pemerintah Kabupaten Tabanan, defisit adalah sebuah kewajaran dimana yang dimaksud defisit biasanya di akhir tahun di tutup dengan Silpa dan ketentuan itu diatur dalam Permenkeu. Sehingga dalam anggaran APBD selalu balancing dan Paripurna. Tidak ada masalah dalam pengelolaan dana keuangan daerah di Kabupaten Tabanan.
“Terbukti kami selama 10 kali berturut-turut mendapatkan WTP dari BPK RI,” pungkasnya.*man