Jumat, November 8, 2024
BerandaBaliInflasi Denpasar 2,96 Persen pada Oktober, Belasan Komoditas Beri Andil

Inflasi Denpasar 2,96 Persen pada Oktober, Belasan Komoditas Beri Andil

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar mencatat inflasi year on year (yoy) sebesar 2,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,75 pada Oktober 2024.

Denpasar (bisnisbali.com)-Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar mencatat inflasi year on year (yoy) sebesar 2,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,75 pada Oktober 2024. Belasan komoditas memberi andil terhadap inflasi baik itu bulanan maupun tahunan.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Denpasar I Wayan Putra Sarjana saat dimintai konfirmasinya, Senin (4/11), mengatakan komoditas yang memberi andil inflasi tahunan (yoy), yakni tarif parkir, nasi dengan lauk, emas perhiasan, minyak goreng, biaya pendidikan akademi/perguruan tinggi, kopi bubuk, dan daging babi. Selain itu, canang sari, biaya pendidikan SD, biaya pendidikan SMP, soto, kue kering berminyak, pembelian mobil, pepes, rujak, sigaret kretek tangan (SKT), kue basah, sate, dan ayam goreng. “Sementara tingkat inflasi  bulanan atau month to month sebesar 0,10 persen,” jelasnya.

Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulan ke bulan pada Oktober adalah daging ayam ras, emas perhiasan, tomat, cabai rawit, susu cair kemasan, jeruk, sawi hijau, sampo, sabun mandi, pasta gigi, ketimun, buncis, kopi bubuk, minyak goreng, bawang merah, sigaret putih mesin, dan labu siam.

Putra Sarjana lebih lanjut menyampaikan, inflasi tahunan (yoy) terjadi karena naiknya harga komoditas-komoditas amatan yang ditunjukkan oleh meningkatnya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,18 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,56 persen.

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,98 persen, kelompok transportasi 2,29 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 3,13 persen, kelompok pendidikan 4,03 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 8,45 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,79 persen.

Sementara indeks kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, yaitu kelompok kesehatan sebesar 1,15 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,37 persen. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer