Kamis, November 14, 2024
BerandaBaliStok Pupuk Subsidi di Tabanan Dipastikan Aman

Stok Pupuk Subsidi di Tabanan Dipastikan Aman

Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan memastikan ketersediaan pupuk subsidi untuk kebutuhan musim tanam padi menjelang akhir tahun masih dalam posisi aman atau mencukupi.

Tabanan (bisnisbali.com)-Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan memastikan ketersediaan pupuk subsidi untuk kebutuhan musim tanam padi menjelang akhir tahun masih dalam posisi aman atau mencukupi. Ini tercermin dari data realisasi yang baru terserap sekitar 48 persen pada September lalu dan sekitar 50 persen dari kuota pada akhir Oktober.

Sesuai data di Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan per September 2024, pupuk Urea dari total alokasi sebanyak 8.898 ton realisasinya 4.348 ton atau sekitar 48,87 persen. Selanjutnya pupuk bersubsidi jenis NPK dari alokasi 9.125 ton realisasinya 4.261 ton atau 46,70 persen. Kemudian pupuk NPK Formula khusus dari total alokasi 1.249 ton sudah terserap 51.10 ton atau 6,05 persen.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan Drh. Ni Nyoman Ria Wati, Kamis (31/10), menyampaikan ketersediaan pupuk subsidi masih sangat mencukupi saat ini. Petani di Tabanan tidak perlu khawatir tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi sesuai RDKK yang diajukan sebelumnya.

Tercukupinya stok pupuk subsidi disebabkan serapan oleh petani sedikit. Hal itu dipengaruhi oleh pengalokasian pupuk yang dilakukan bertahap oleh pemerintah pusat. Pada awal tahun penggunaannya oleh petani dalam volume terbatas tujuannya untuk bisa menutupi kebutuhan musim tanam berikutnya.

Akan tetapi ternyata pemerintah mengalokasikan lagi, sehingga total kuota untuk Kabupaten Tabanan akhirnya sesuai jumlah yang diajukan pada awal tahun 2024. ”Saat ini dengan pola pendistribusian itu masih menyisakan stok pupuk yang cukup. Apalagi ada sejumlah sentra pertanian yang tidak bisa menanam padi akibat tidak turun hujan karena merupakan sawah tadah hujan,” jelas Ria Wati.

Ia memperkirakan pada akhir Oktober serapan pupuk bersubsidi sudah naik ke posisi sekitar 50 persen. Perhitungannya, sisa yang ada akan mampu memenuhi kebutuhan petani akan pupuk subsidi pada puncak musim tanam pada November dan Desember seiring mulai turunnya hujan. “Seperti petani di Selemadeg Timur setelah panen jagung, mereka akan mulai tanam padi pada November. Mudah-mudahan ada hujan, sehingga pengairan tercukupi,” ujarnya. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer