Kamis, November 21, 2024
BerandaBaliPerajin Perhiasan Desa Taro Dirangkul, Ciptakan Koleksi ''Brand'' Ternama

Perajin Perhiasan Desa Taro Dirangkul, Ciptakan Koleksi ”Brand” Ternama

Desa Wisata Taro dikenal sebagai salah satu sentra penghasil seni kerajinan tangan dari perak berkualitas tinggi.

Denpasar (bisnisbali.com)-Desa Wisata Taro dikenal sebagai salah satu sentra penghasil seni kerajinan tangan dari perak berkualitas tinggi. Dalam upaya mengembangkan pasar hasil karya tersebut, perajin di desa tua di Bali ini dirangkul untuk menciptakan koleksi dari brand perhiasan lokal ternama di Indonesia.

Komitmen tersebut datang dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang kini kembali menjalin kerja sama strategis dengan brand perhiasan lokal TULOLA untuk merangkul perajin perhiasan di Desa Taro. Perajin yang dimaksud adalah I Made Suama, seniman perak dari Desa Wisata Taro yang merupakan Desa Bakti BCA untuk memproduksi koleksi terbaru Tulola. Dia terlibat dalam produksi 3 jenis perhiasan baru dalam daftar koleksi “The Dancer” dari Tulola yang diluncurkan Rabu (30/10).

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA sangat bahagia dapat kembali bekerja sama dengan Tulola, sebuah brand lokal yang tidak hanya berkomitmen mempercantik wanita Indonesia, tetapi juga merayakan kekayaan budaya Nusantara. “Bangga rasanya melihat perajin Desa Wisata Taro dapat diakui dan dipercaya keahliannya oleh sebuah jenama (brand) perhiasan lokal inovatif seperti Tulola. Sinergi antara perajin lokal dan jenama seperti ini sangatlah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.”

Dalam koleksi “The Dancer” dari Tulola, I Made Suama dipercaya menyumbangkan ide dan kreativitasnya mendesain bros kipas, bros ukiran, dan subeng (anting-anting) bermotif bunga. Semua desain ini terinspirasi dari kekayaan dan budaya asli Desa Taro.

Bros Kipas terinspirasi dari tarian Nar-Nir, yang menceritakan pergaulan remaja dan setiap penarinya membawa kipas. Inspirasi dari tarian tersebut dipadukan dengan ukiran khas Bali yang banyak menghiasi Pura di Desa Taro.

Kemudian, Bros Ukiran terinspirasi dari keanekaragaman tumbuhan di Desa Taro, terutama tanaman merambat yang banyak tumbuh di hutan, sungai, dan lembah. Anting Bunga adalah karya yang diilhami banyaknya bunga di Desa Taro. Keberadaan beragam bunga di Desa Taro sangat penting karena kerap digunakan penari dalam pementasan.

“Komitmen BCA menumbuhkan perekonomian daerah melalui Desa Bakti BCA kami lakukan secara holistik, mulai dari pembinaan, pengembangan, hingga perluasan pasar. Kolaborasi antara BCA, Tulola, dan perajin dari Desa Wisata Taro menjadi bukti bakti BCA menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi kreatif, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat. Kami harap ke depannya semakin banyak jenama lokal terinspirasi memberdayakan seniman dan perajin lokal, serta mendorong inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Hera.

Dalam upaya memperluas pasar hasil karya perajin ini, BCA turut memberikan kemudahan transaksi dan promo menarik bagi nasabah dan pelanggan Tulola pada hari peluncuran “The Dancer”. Promo yang diberikan seperti, Diskon 5persen untuk produk baru, dan 15 persen untuk produk lain untuk pembelian secara offline pada hari peluncuran “The Dancer” di Bali (30 Oktober) dan Jakarta (28-29 November). Tambahan diskon 5 persen untuk pembelian produk Tulola dengan kartu kredit dan kartu debit BCA. Cicilan 0 persen untuk pembelian menggunakan kartu kredit BCA. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer