Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliPanen Kopi Meningkat, Harga di Petani Menjanjikan

Panen Kopi Meningkat, Harga di Petani Menjanjikan

Harga komoditas hasil perkebunan kopi di tingkat petani di Kabupaten Tabanan berada pada posisi menjanjikan saat ini.

Tabanan (bisnisbali.com)-Harga komoditas hasil perkebunan kopi di tingkat petani di Kabupaten Tabanan berada pada posisi menjanjikan saat ini. Menariknya, kenaikan harga terjadi di tengah meningkatnya volume produksi pada musim panen tahun 2024.

Penyuluh Tingkat Muda Dinas Pertanian Tabanan I Ketut Yuli Aryani, Kamis (17/10), mengungkapkan harga kopi di tingkat petani mengalami perkembangan fluktuatif. Akan tetapi saat ini harganya dalam posisi yang menguntungkan karena lebih mahal dibandingkan harga jual kopi tahun lalu yang berkisar Rp30 ribu per kilogram.

Harga kopi sempat naik pada Juni lalu ke posisi Rp70 ribu per kilogram. Pada Juli turun menjadi Rp65 ribu dan awal Agustus melorot ke posisi Rp58 ribu per kilogram. Belakangan harga kopi kembali menguat. Harga kopi green bean asalan naik ke posisi Rp64 ribu per kilogram, sedangkan kopi kualitas petik merah harganya Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram. ‘’Harga kopi sekarang tergolong cukup bagus dibandingkan tahun lalu. Terlebih lagi terjadi di tengah meningkatnya volume produksi kopi,” terangnya.

Yuli Aryani menjelaskan, hasil panen petani kopi Robusta di Kabupaten Tabanan yang sekaligus menjadi salah satu komoditas unggulan mengalami peningkatan tahun ini. Itu terjadi seiring kondisi cuaca yang mendukung. Musim kemarau masih diselingi turunnya hujan. “Kemarau saat ini tidak terlalu ekstrem, sehingga memberi peluang bagi tanaman kopi untuk berproduksi maksimal,” ujarnya.

Made Wisnawa, Ketua Kelompok Tani Manik Buana Gede, Desa Adat Balaitimbang, Kebon Padangan, Kecamatan Pupuan, menyampaikan setiap musim panen harga kopi di petani memang selalu mengalami fluktuasi. Pada musim panen tahun ini harga kopi Robusta tergolong tinggi dibandingkan tahun lalu. Padahal pada 2024 volume produksi yang dihasilkan petani meningkat seiring kondisi cuaca yang mendukung. ‘’Volume produksi kopi di kelompok kami rata-rata mencapai 4-5 kuintal per hektar. Naik signifikan dibandingkan panen tahun lalu,” pungkasnya.

Sesuai data Dinas Pertanian Tabanan, pada triwulan ketiga 2024 luas tanaman kopi robusta mencapai 9.585 hektar dengan total produksi 5.707 ton. Sentra produksi kopi Robusta menyebar di semua kecamatan. Terbanyak ada di Kecamatan Pupuan mencapai 7.740 hektar dengan jumlah produksi 5.030 ton. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer