Tabanan (bisnisbali.com)-Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan akan fokus melakukan vaksinasi anjing dalam upaya menangani rabies. Penanganan yang sama dilakukan terhadap anjing liar menggunakan bantuan alat tulup.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Tabanan Gde Eka Parta Ariana, Rabu (16/10), mengungkapkan upaya pencegahan rabies masih fokus melalui vaksinasi dan bukan lewat eliminasi. Pihaknya juga menangani anjing liar yang memiliki potensi cukup besar tertular rabies. “Anjing liar bagaimanapun caranya harus divaksinasi. Selama ini kami gunakan alat tulup untuk melakukan vaksinasi,” tuturnya.
Penanganan vaksinasi pada anjing liar sudah dilakukan sejak lama, berbarengan dengan jadwal vaksinasi rabies yang dilaksanakan di masing-masing lokasi. Tindakan eliminasi baru dilakukan ketika anjing menunjukkan tanda-tanda atau pernah kontak dengan anjing yang positif rabies untuk keperluan pengawasan.
Eka Parta menjelaskan, hingga 15 Oktober lalu vaksinasi rabies di Kabupaten Tabanan telah mencapai 59,55 persen dari total estimasi populasi 62.104 ekor anjing. Vaksinasi juga menyasar kucing dan monyet. Vaksinasi rabies ditargetkan menyentuh minimal 70 persen pada akhir tahun 2024. “Kami didukung penuh oleh provinsi terkait ketersediaan vaksin. Berapa pun perlu, vaksinasi akan dipenuhi oleh provinsi,” tegasnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Tabanan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, sebanyak 19 anjing diketahui positif rabies dari pengujian laboratorium. Terbanyak disumbang oleh Kecamatan Kediri (5 ekor), disusul Kecamatan Pupuan (4), Kecamatan Tabanan (3), Kecamatan Marga (3), Kecamatan Baturiti (2), Kecamatan Kerambitan (1) dan Kecamatan Penebel (1). *man