Tabanan (bisnisbali.com)-Pascamomen Hari Raya Galungan dan Kuningan, harga babi di tingkat peternak di Kabupaten Tabanan masih ditransaksikan dengan harga tinggi menyentuh Rp51 ribu per kilogram. Harga ini diprediksi bertahan hingga tahun depan sekaligus menjadi harga termahal yang pernah terjadi selama setahun terakhir.
Peternak babi di Desa Baru, Kecamatan Marga, I Ketut Gede Jaya Ada, ditemui Senin (7/10), mengakui harga jual babi masih tinggi usai Hari Raya Galungan dan Kuningan. Harga ditransaksikan di kisaran Rp50 ribu hingga Rp51 ribu per kilogram. Harga ini masih sama seperti menjelang Galungan dan Kuningan lalu.
Ia menyebut mahalnya harga disebabkan oleh permintaan babi untuk antarpulau cukup tinggi, sedangkan populasi babi di Bali sangat sedikit saat ini. Permintaan antarpulau babi tertuju ke Sulawesi Utara, Pontianak dan Manado.
Jaya Ada memprediksi harga babi sekarang akan tetap bertahan hingga awal tahun depan. Sebab, pada akhir tahun 2024 ada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berpotensi makin mendongkrak harga jual dan jumlah permintaan pasar pengiriman babi dari Bali untuk antarpulau. “Momen Nataru nanti akan mendongkrak permintaan antarpulau untuk babi, karena jumlah pemotongan saat itu cukup banyak memenuhi kebutuhan konsumsi di luar Bali,” jelasnya.
Menurutnya, mahalnya harga babi siap potong saat ini juga berimbas pada harga jual bibit yang diperdagangkan di tingkat peternak karena sudah menembus Rp1,4 juta per ekor. ”Harga bibit babi ikut menyesuaikan dengan harga babi siap potong. Sebelumnya bibit babi sempat diperdagangkan di kisaran Rp600 ribu per ekor, kini sudah Rp1,4 juta per ekor, mengikuti lonjakan harga babi siap potong,” terangnya.
Sementara itu, monitoring harga yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan di sejumlah pasar tradisional pascahari raya, menemukan terjadinya penurunan harga pada sejumlah komoditas. Daging babi diperdagangkan Rp90 ribu pada awal minggu ini dari posisi sebelumnya Rp95 ribu per kilogram, sedangkan kentang Rp18 ribu dari posisi Rp20 ribu per kilogram.
Sebaliknya, harga cabai rawit yang pada momen Galungan dan Kuningan sempat diperdagangkan melemah, kini balik ke posisi Rp45 ribu atau naik dari sebelumnya yang berada di kisaran Rp35 ribu per kilogram. Sementara harga bahan pangan lainnya rata-rata masih dijual pedagang pasar di kisaran stabil atau sama seperti minggu lalu. *man