Denpasar (bisnisbali.com)-Kemacetan kian serius di Kota Denpasar terlebih saat jam-jam berangkat dan pulang kerja. Menyiagakan petugas di persimpangan krodit menjadi upaya jangka pendek. Ke depannya, koordinasi antarinstansi serta penerapan teknologi terbaru sangat penting untuk mengatasi kemacetan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar I Ketut Sriawan saat diwawancarai, Senin (7/10). Ia menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi dan penerapan teknologi terbaru untuk mengatasi masalah kemacetan. Hal ini mengingat seringnya terjadi kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu di beberapa titik wilayah Kota Denpasar.
“Kemacetan di Kota Denpasar telah menjadi masalah serius yang memengaruhi mobilitas dan kualitas hidup warga. Oleh karena itu, kita perlu pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi untuk mengatasinya,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, sebagai kebijakan jangka pendek, Dishub Kota Denpasar terus mengoptimalkan sarana prasarana perhubungan, memaksimalkan manajemen rekayasa lalu lintas serta menempatkan Tim Gatur (pengatur lalin) pada titik rawan macet. Selain itu, terus meningkatkan kegiatan forum LLAJ dalam mengatasi masalah kemacetan.
Menurut Sriawan, peningkatan pengendalian dan penertiban pelanggaran parkir di jalan juga terus akan terus dioptimalkan. Strategi jangka pendek ini merupakan upaya untuk menghambat meluasnya kemacetan yang terjadi di Kota Denpasar.
Pengarahan dan strategi yang telah dirancang itu diharapkan dapat menurunkan secara signifikan kemacetan di Kota Denpasar dalam beberapa bulan ke depan. Di samping itu, bisa meningkatkan kualitas hidup warga kota serta menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Denpasar.
“Ini menjadi langkah awal yang efektif dalam mengatasi kemacetan di Kota Denpasar. Kami melibatkan semua pihak terkait dalam upaya bersama untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih baik,” pungkasnya. *wid