Denpasar (bisnisbali.com)-Bali digelontorkan 17 unit becak listrik. Rencananya becak listrik ini ditempatkan di kawasan wisata seperti Sanur, Benoa dan Nusa Dua untuk mendukung aktivitas pariwisata.
Becak listrik tersebut diserahkan oleh Paguyuban Becak Listrik Indonesia (PBLI) kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali di Renon, Denpasar, Kamis (19/9). Kepala Dishub Bali I G.W. Samsi Gunarta mengatakan, becak listrik ini akan diarahkan untuk kawasan wisata. Keberadaan becak listrik bakal menjadi sebuah atraksi bagi wisatawan untuk dapat menikmati transportasi yang saat ini sudah sulit ditemukan. “Ini akan menjadi pengalaman menarik, karena tak sembarang tempat ada becak,” ujarnya.
Rencananya pengelolaan becak listrik diserahkan langsung ke kawasan wisata yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Proses pengisian daya bisa dilakukan di rumah, balai banjar atau balai subak. Sementara terkait pola penggunaan becak bakal diatur oleh pihak pengelola. “Kami berikan mereka (kawasan) yang mengatur pengelolaannya,” terang Samsi Gunarta.
Ketua PLBI Mayjen TNI (Purn) Glenny Kairupan menjelaskan, becak listrik memiliki kecepatan 15 kilometer per jam dengan jarak tempuh 40 kilometer. Lama pengecasan sekitar 6 jam. “Ini merupakan program berkelanjutan dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Semoga kehadiran becak listrik bisa mendukung wisata kearifan lokal yang menjadi daya tarik baru Bali sebagai andalan pariwisata Indonesia,” ucapnya.
Kehadiran becak listrik juga mendukung program ESG (Environmental, Social dan Governance Tata Kelola Perusahaan) dan untuk menjaga lingkungan. Selain itu, mengurangi kemacetan di Provinsi Bali khususnya di Kuta, Denpasar dan sekitarnya.
Glenny Kairupan menambahkan, keberadaan PBLI dibina oleh Ketua Dewan Pembina Jenderal TNI (Purn). Daerah lain yang sudah mendapatkan becak listrik di antaranya Yogyakarta, Malang dan Cirebon yang mencapai 1.000 unit. *wid
