Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliSerapan Pupuk Bersubsidi di Tabanan Diprediksi 80 Persen

Serapan Pupuk Bersubsidi di Tabanan Diprediksi 80 Persen

Realisasi serapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Tabanan hingga akhir 2024 mendatang diprediksi hanya mencapai 80 persen dari total alokasi.

Tabanan (bisnisbali.com)-Realisasi serapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Tabanan hingga akhir 2024 mendatang diprediksi hanya mencapai 80 persen dari total alokasi. Kondisi itu dipicu oleh sejumlah kendala mengakibatkan petani di daerah lumbung pangan ini tak bisa maksimal mengolah lahan untuk penanaman padi tahun ini.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, pada periode Januari hingga Agustus 2024 realisasi pupuk bersubsidi rata-rata mencapai kisaran 40 persen. Rinciannya, pupuk bersubsidi jenis Urea dari total alokasi 8.898 ton realisasinya 3.894 ton atau sekitar 43,77 persen. Pupuk bersubsidi jenis NPK dari alokasi 9.125 ton realisasinya 3.674 ton atau 40,27 ton. Selanjutnya pupuk NPK Formula Khusus dari total alokasi 1.249 ton sudah terserap sebanyak 51.10 ton atau 6,05 persen.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Ni Nyoman Ria Wati mengungkapkan, hingga Agustus lalu realisasi serapan pupuk bersubsidi rata-rata di kisaran 40 persen lebih. Mengacu pada progres rencana tanam petani di Tabanan hingga akhir tahun nanti, kemungkinan realisasi serapan pupuk bersubsidi hanya akan mencapai posisi 80 persen dari total alokasi tahun ini.

“Artinya petani di Tabanan tidak perlu risau tidak kebagian pupuk bersubsidi tahun ini, karena kuotanya sudah berlebih,” ujarnya usai kegiatan Rembuk Tani dengan tema ‘Tebus Pupuk Bersubsidi’ di Balai Banjar Serampingan, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Selasa (17/9).

Diterangkannya, penyumbang tidak maksimalnya serapan pupuk bersubsidi di antaranya dipicu oleh perubahan tanam dari padi ke komoditas pertanian lain. Selain itu, adanya perbaikan irigasi di sejumlah sentra produksi padidan pengaruh minimnya curah hujan yang mengakibatkan sejumlah petani melakukan tunda tanam.

Sementara itu, kegiatan Rembuk Tani yang dihadiri pihak Pupuk Indonesia dan sejumlah petani diwarnai diskusi terkait mekanisme penebusan pupuk bersubsidi. Beberapa sejumlah petani berharap bisa lebih dipermudah dalam mekanisme penebusan pupuk bersubsidi. Mereka juga mengharapkan efektivitas dampak pada tanaman padi dari penggunaan pupuk bersubsidi bisa lebih cepat. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer