Tabanan (bisnisbali.com)-Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan akan mengecek babi yang akan dipotong oleh masyarakat untuk Hari Raya Galungan mendatang. Pemeriksaan antemortem dilakukan secara sampling mulai 22 September.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Tabanan drh. Gede Eka Parta Ariana menjelaskan, pemeriksaan hewan akan dilakukan oleh petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dengan menyasar sejumlah titik pemotongan secara sampling. Pengecekan kesehatan hewan dibagi dalam dua tahapan yang akan dimulai 22 September hingga H-2 Galungan.
Tahap pertama adalah pengecekan sebelum pemotongan atau antemortem dengan mengacu pada penampakan kesehatan hewan dari luar hingga bagian mulut. Selanjutnya pemeriksaan pascapemotongan hewan (postmortem) dengan menyasar daging dan bagian organ dalam hewan. “Pengecekan nanti dilakukan secara sampling. Pengecekan difokuskan pada titik-titik dengan pemotongan dalam jumlah banyak,” ungkapnya, Selasa (17/9).
Menurut Eka Parta Ariana, pengecekan akan melibatkan melibatkan 10 tim dari masing-masing kecamatan. Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah adanya daging yang tidak layak dikonsumsi. Pemeriksaan antemortem meliputi cacat fisik dan terjangkit African Swine Fever (ASF). Sementara pada postmortem biasanya mewaspadai adanya cacing hati pada bagian hati dan jantung babi. Bila ditemukan tentu akan dilarang untuk dikonsumsi.
Ditegaskannya, sejak pemeriksaan rutin dilakukan di Tabanan, belum pernah ditemukan adanya hewan yang dipotong terjangkit penyakit. Itu karena masyarakat melakukan pemeliharaan hewan dengan baik.
Eka Parta Ariana menambahkan, stok babi menjelang Hari Raya Galungan di Kabupaten Tabanan ada pada posisi sangat aman. Dari hasil pendataan, babi siap potong tersedia 5.225 ekor. Jumlah ini melebihi kebutuhan pemotongan yang diestimasikan sebanyak 3.984 ekor. *man