Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaBank Umum MoneterBank BPD Bali Raih The Best Performance Kategori BPD Jawa Bali di...

Bank BPD Bali Raih The Best Performance Kategori BPD Jawa Bali di BIFA 2024

BISNISBALI.com —PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) menyabet penghargaan The Best Performance Bank untuk kategori BPD (Jawa – Bali) dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Awards (BIFA) 2024. Selain itu, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H.,M.H. juga meraih penghargaan The Best CEO di kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) bersama dengan Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi sebagai CEO Best Perbankan dan Direktur Utama Adira Finance sebagai Best CEO Multifinance.

BIFA merupakan merupakan metamorfosis dari acara tahunan Bisnis Banking Awards (BIBA) yang sebelumnya hanya memberikan penghargaan kepada bank paling efisien dan memiliki kinerja terbaik, serta Bisnis Indonesia Insurance Awards (BIIA) untuk asuransi.

Adapun dalam ajang tahunan ini akan dilakukan tiga tahapan seleksi. Pertama, screening dengan menyeleksi nominee berdasarkan kriteria. Kedua, seleksi kuantitatif, di mana perusahaan yang lolos dari tahapan ini akan masuk ke tahap ketiga, yakni seleksi kualitatif.

Penghargaan ini sejalan dengan moncernya kinerja Bank BPD Bali dalam beberapa tahun. Meskipun dihadapkan dengan pandemi Covid-19, Bank BPD Bali tetap mampu bertahan dan mecatatkan kinerja sangat baik. Hal itu terlihat dari keberhasilan membukukan laba senilai Rp545 miliar atau tumbuh 23,3% secara tahunan (year on year/YoY) pada semester I-2024, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma menjelaskan pertumbuhan laba didukung oleh capaian dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 11,6% YoY menjadi Rp1,15 triliun. Pendapatan selain bunga tercatat sebesar Rp126,1 miliar atau tumbuh 57,0% YoY.

“Sehingga total pendapatan operasional mencapai Rp1,28 triliun atau naik 14,9% YoY,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (29/7/2024). Kemudian, perseroan menghinpun dana pihak ketiga (DPK) yang didominasi oleh dana murah berupa giro dan tabungan dengan porsi current account saving account (CASA) sebesar 69,56% dan tumbuh 3,17 % YoY. Total dana pihak ketiga sampai Juni 2024 mencapai Rp31,6 triliun, tumbuh 15,06% YoY.

Bank BPD Bali juga membukukan peningkatan total kredit sebesar 7,28% YoY menjadi Rp22 triliun per Juni 2024. Dari penyaluran kredit tersebut, segmen UMKM mencapai porsi mencapai 50,6% atau sekitar Rp11,1 triliun dari total kredit perusahaan dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada level 1,32%. Sejalan dengan penyaluran kredit itu, pertumbuhan aset sebesar 14,26% YoY atau mencapai Rp37,1 triliun. Rasio BOPO tercapai 65,95%, return on asset (ROA) 3,64%, return on equity (ROE) 28,24%, net interest margin (NIM) tercapai 6,64%, loan deposit ratio (LDR) 69,50%, dan CIR tercatat pada level 47,56%.

Sudharma menjelaskan kinerja positif Bank BPD Bali merupakan upaya untuk selalu berkontribusi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Salah satu langkah nyata adalah dengan terus menyalurkan kredit produktif dan kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku sektor wisata dan kreatif.

“Bank BPD Bali selalu meningkatkan pembiayaan untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah [UMKM] lokal Bali, serta melakukan segmentasi penerima kredit usaha rakyat [KUR], di antaranya sektor prioritas UMKM pertanian dan peningkatan digitalisasi,” jelas Sudharma. *ist

 

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer