BISNISBALI.com – Pemerintah melalui Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) tengah berupaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Untuk itu, pemerintah menjajagi kerja sama dengan Tiongkok yang menjadi global leading player di bidang teknologi pengembangan baterai dan electric vehicle (EV).
Duta Besar Republik Indonesia untuk RRT, Djauhari Oratmangun dalam EV Conference di Jimbaran, Badung, Jumat (13/9) mengatakan, saat ini investasi Tiongkok telah mulai diarahkan untuk pengembanhan baterai lithium untuk kendaraan listrik.
“Industri kendaraan listrik Tiongkok telah membuka basis produksi di Indonesia. Ke depan Indonesia berpeluang menarik investasi ķendaraan listrik,” ujar Djauhari.
Ia juga mengingatkan, Indonesia bukan sekadar pasar kendaraan listrik Tiongkok, tapi Indonesia bisa menjadi hub kendaraan listrik di pasar ASEAN, Australia maupun negara-negara stir kanan lainnya. Indonesia menurut Djauhari memiliki nikel dan sumber daya manusia yang mumpuni, jika disatupadukan, kita bisa menjadi pusat kendaraan listrik juga proyek turunannya, termasuk baterai untuk pasa ASEAN dan pasar Pasifik.
“Kerja sama dengan Tiongkok menjadi sangat strategis untuk ke depannya. Dengan menjalin kerja sama dengan partner yang tepat, kita bisa bersaing dalam pengembangan kendaraan listrik ini dalam konteks global,” tambahnya.
Ekosistem dengan berbagai regulasi, lanjutnya sudah dibuat oleh pemerintah, tinggal bagaimana kita bisa merebut pasar kendaraan listrik dan turunannya seperti baterai dan lainnya. *rah